3 Jenis Operasi Sinusitis dan Resikonya
Sinusitis ditandai dengan peradangan di bagian dinding sinus, yakni rongga dalam yang ada di hidung, mata, dan wajah. Jika terjadi akibat bakteri maka sinusitis dapat diatasi dengan antibiotik. Namun, dalam kasus yang parah maka harus dilakukan dengan tindakan operasi sinusitis.
Prosedur operasi untuk menangani penyakit ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu image-guided surgery, caldwell-lu, dan endoskopi fungsional. Pemilihan operasi ini tentu akan disesuaikan dengan tingkat keparahan sinusitis yang dialami oleh penderita.
Tujuan utama dilakukan operasi adalah untuk meringankan penyakit yang dialami dan mencegahnya supaya tidak kambuh. Prosedurnya secara umum dilakukan dengan mengangkat jaringan tulang, polip, dan sinus yang sudah terinfeksi.
Jenis Operasi Sinusitis dan Prosedurnya
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa kasus sinusitis tidak selalu membutuhkan prosedur operasi. Sinusitis yang tergolong ringan dan akut masih bisa disembuhkan melalui obat-obatan medis.
Baca Juga: Gejala Usus Buntu: Demam dan Sakit Perut Kanan?
Prosedur operasi baru akan dilakukan jika sinusitis dialami cukup lama dan berulang dalam satu tahun. Kondisi seperti ini disebut sebagai kronis yang hanya bisa diatasi melalui tindakan operasi. Setidaknya ada 3 jenis metode operasi yang dilakukan dokter untuk menangani sinusitis, yaitu:
1. Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (Functional Endoscopic Sinus Surgery)
Bedah sinus endoskopi fungsional (functional endoscopic sinus surgery) menjadi operasi sinusitis yang paling umum dilakukan. Pembedahan dilakukan menggunakan endoskop, sebuah alat yang dilengkapi kamera pada bagian ujung sehingga memberikan tampilan gambar pada monitor.
Prosedur ini dilakukan untuk membersihkan sinus dari tulang atau jaringan yang sudah rusak. Hal ini karena jika dibiarkan begitu saja maka jaringan abnormal tersebut akan menghalangi sinus.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk memperbaiki aliran udara yang ada diantara hidung dan rongga sinus. Sedangkan prosedurnya untuk mengatasi kondisi sinusitis yang cukup serius adalah sebagai berikut:
- Saat memulai operasi, tim medis akan memasukkan sebuah obat dekongestan pada hidung ini.
- Pemberian obat bius lokal pada hidung pasien juga dilakukan supaya tidak mengalami rasa sakit.
- Dokter akan menggunakan alat endoskop untuk mengetahui saluran sinus dan bagian dalam hidung.
- Melalui alat endoskop, dokter bisa mengetahui keseluruhan bagian rongga hidung ketika operasi sedang berlangsung. Jika terdeteksi kelainan yang ada pada saluran sinus maka bisa terlihat jelas.
- Selain itu, alat bedah juga akan dimasukkan di sebelah samping endoskopi. Alat ini berguna untuk membersihkan jaringan atau tulang yang sudah terinfeksi.
2. Image-Guided Surgery
IGS atau Image-Guided Surgery dilakukan dengan melibatkan penggunaan gambar CT scan dan alat endoskopi. Alat tersebut akan membantu dokter untuk mengetahui kondisi bagian dalam sinus secara lebih jelas.
Prosedur ini disarankan untuk pasien yang pernah melakukan operasi sinusitis sebelumnya. Selain itu, bisa juga untuk pasien yang mengalami infeksi sinus parah sehingga diperlukan penanganan.
Dalam prosedurnya, tim medis akan memberikan anestesi yang membuat pasien tidak merasakan sakit. Setelah itu, maka dokter akan langsung melakukan:
- Navigasi. Memasang alat IGS yang dapat menampilkan panduan visual secara nyata. Hasilnya akan ditampilkan pada monitor yang akan membantu dokter untuk dijadikan arah instrumen.
- Intervensi dan Pemantauan. Dokter spesialis akan mengikuti panduan yang dapat mengintervensi area sesuai target. Selain itu, dokter bisa mengetahui perubahan yang terjadi pada model 3 dimensi berdasarkan pengembangan operasi.
- Evaluasi Pasca Operasi. Setelah menjalani operasi, tim medis akan langsung melakukan evaluasi. Evaluasi dalam hal ini yaitu melakukan perbandingan dari hasil yang didapat dengan model 3 dimensi yang sudah dibuat
3. Operasi Caldwell-Luc
Caldwell Luc sebenarnya termasuk dalam prosedur operasi yang masih jarang dilakukan untuk sinusitis. Namun dijadikan sebagai opsi terakhir jika prosedur lainnya masih belum mengatasi masalah sinus.Operasi sinusitis ini dilakukan dengan membuka sinus maksilaris, lalu membuat sebuah jalur baru dari sinus menuju hidung. Tim medis juga akan mengambil tulang atau jaringan yang sudah rusak. Supaya lebih jelas, berikut informasi secara lebih lanjut terkait operasi ini:
- Sebelum menjalani prosedur operasi, pasien akan diberikan anestesi umum terlebih dahulu.
- Dokter akan membuat sayatan berukuran kecil pada gusi, lebih tepatnya diantara bibir bagian atas dan jaringan gusi. Sayatan ini berguna untuk menjangkau bagian sinus maksilaris.
- Selanjutnya dilakukan dengan membuat sebuah lubang berukuran kecil pada dinding sinus. Tujuannya supaya bisa mengangkat jaringan atau tulang yang sudah tidak bisa berfungsi dengan baik
- Tim medis akan menggunakan alat endoskopi yang sudah disiapkan sebelumnya. Alat ini berguna untuk membuka sinus maksilaris sehingga terbuka lebar.
- Dokter akan menutup sayatan pada permukaan gusi dengan melakukan jahitan.
Baca Juga: Stapled Hemorrhoidopexy, Metode Stapler untuk Wasir
Risiko Operasi Sinusitis
Mengalami risiko setelah menjalani operasi penyakit sinusitis menjadi hal yang cukup wajar. Adapun risiko yang sering dialami oleh pasien adalah sebagai berikut:
- Gangguan sistem penglihatan.
- Pendarahan.
- Kerusakan mata dan jaringan yang ada disekitarnya.
- Wajah dan gigi bagian atas mengalami mati rasa secara permanen.
- Indra penciuman yang tidak berfungsi dengan baik
Operasi sinusitis menjadi pilihan terakhir yang dilakukan untuk mengembalikan sinus dalam kondisi normal. Jika Anda sudah mempertimbangkan untuk melakukan operasi ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis. Dokter akan memberikan prosedur operasi yang tepat sesuai kondisi sinus.
Segera terhubung dengan dokter kami untuk penanganan tepat.