3 Metode Skrining Kanker Serviks Terbaik Saat Ini

3-Metode-Skrining-Kanker-Serviks

Skrining kanker serviks harus dilakukan sejak dini agar peluang sembuh menjadi jauh lebih besar. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di samping kanker payudara.

Sejauh ini ada 3 metode skrining yang bisa dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kanker serviks pada tubuh pasien. Tapi tentu saja pemilihan metode skrining ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Pemilihannya harus berdasarkan analisis dan pertimbangan dari dokter ahli. Sudah pasti ada banyak sekali aspek yang harus dipertimbangkan ketika harus memilih metode skrining yang tepat. Karena itulah Anda harus mengenal semua jenis skrining tersebut.

Skrining Kanker Serviks dengan Tes IVA

Metode pertama yang sering direkomendasikan oleh dokter adalah tes IVA atau Inspeksi Visual Asetat (IVA). Teknis skrining satu ini menggunakan olesan asam asetat 3–5% terhadap leher rahim pasien.

Baca Juga: Medical Tourism di Jakarta, Kunjungi 10 Pusat Perbelanjaan Ini!

Pengujian kemudian dilanjutkan dengan melakukan inspeksi pada organ terdampak dengan tujuan mencari daerah abnormal. Biasanya daerah abnormal ini adalah daerah berwarna putih yang memiliki batas tegas atau nama lainnya acetowhite.

Keberadaan daerah berwarna putih ini memungkinkan keberadaan lesi prakanker dari resiko kanker serviks. tes IVA sendiri merupakan salah satu bentuk skrining dengan akurasi yang sangat baik.

1. Persiapan Pasien

Ketika hendak melakukan skrining IVA, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pasien. Diantara persiapan tersebut adalah melakukan anamnesis untuk mengetahui adanya keluhan atau faktor risiko yang menjadi pemicu kanker serviks.

Setelahnya dokter akan memberikan edukasi terkait tes IVA yang akan dilakukan. Sebelum pengujian ini dimulai, pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual dalam waktu 24 jam sebelum pemeriksaan dan mengosongkan kandung kemihnya.

2. Prosedural Skrining Kanker Serviks dengan Tes IVA

Melakukan skrining dengan tes IVA tentunya mengharuskan dokter menerapkan beberapa prosedur khusus agar pengujian berjalan dengan lancar. Lantas apa saja prosedur yang harus diterapkan tersebut?

  • Pertama dokter akan memastikan identitas status dan kelengkapan informed consent dari pasien.
  • Dokter akan meminta pasien untuk mengganti pakaian dengan pakaian medis
  • Pasien diharuskan melakukan posisi litotomi
  • Dokter akan memasukkan alat spekulum ke vagina pasien agar mulut vagina terbuka lebar.
  • Dokter akan mengoleskan asam cuka atau asam asetat dengan kadar 3-5% pada dinding serviks.
  • Hasil pemeriksaan akan langsung terlihat setelah pemeriksaan berlangsung

Sel dinding serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna. Tapi jika ada sel kanker, dinding serviks yang terkena asam akan berubah berwarna putih. Inilah yang menjadi tolak ukur utama dari skrining dengan tes IVA.

Skrining Kanker Serviks dengan Pap Smear

Metode skrining lain yang memiliki nilai akurasi tinggi adalah Pap smear.  Ini merupakan prosedur pengecekan yang mampu mendeteksi kanker serviks pada wanita dan menemukan sel-sel abnormal di leher rahim sebelum berkembang menjadi kanker.

1. Persiapan Pasien

Ketika hendak mengikuti skrining satu ini, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pasien. Diantara persiapan tersebut adalah:

  • Pasien tidak boleh melakukan hubungan seks dalam jangka waktu 48 jam sebelum pengujian dilakukan.
  • Pasien juga tidak boleh membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau cuka dan cairan khusus pembersih lainnya
  • Pasien juga dilarang untuk memasukkan tampon, krim, atau obat-obatan lainnya ke dalam vagina.

2. Prosedur Pap Smear

Sama seperti beberapa bentuk skrining kanker serviks lainnya, ada prosedur khusus yang akan dilakukan oleh dokter ahli ketika metode pengecekan sel kanker ini dilakukan. Berikut ini prosedurnya:

  • Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian khususnya bagian bawah
  • Dokter akan meminta pasien berbaring dengan lutut ditekuk dan paha dibuka
  • Spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina agar leher rahim bisa terlihat
  • Dokter akan mengambil sampel jaringan di leher rahim pasien menggunakan spatula atau sikat khusus.
  • Dokter akan memeriksa sampe jaringan tadi di laboratorium

Setelah ini pasien hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan dokter. Biasanya dokter akan mengadakan janji di hari lain agar pemeriksaan sampel sel tersebut bisa dilakukan dengan lebih spesifik.

Baca Juga: Medical Tourism di Jakarta, Ini 10+ Wisata Kuliner Legendaris!

Skrining Kanker dengan HPV DNA

Metode skrining kanker lainnya adalah HPV DNA. Ada yang pernah mendengar istilah satu ini? HPV DNA merupakan sebuah prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk menganalisis infeksi human papilloma virus tipe risiko tinggi pada wanita.

Umumnya pemeriksaan ini akan fokus pada pengecekan materi genetik atau DNA dari HPV pada sel serviks pasien. Berdasarkan rujukan World Health Organization (WHO), HPV DNA merupakan metode skrining kanker serviks terbaik untuk wanita mulai usia 30 tahun.

Pengecekannya dilakukan setiap 5 hingga 10 tahun sekali. Metode pengecekan HPV DNA ini kurang lebih sama dengan pap smear. Hanya saja pengecekan terhadap sel organ leher rahimnya itulah yang berbeda. HPV DNA dipercaya mampu memberikan hasil yang lebih cepat dan spesifik.

Dari ketiga jenis pemeriksaan di atas, HPV DNA memang diakui sebagai metode skrining yang terbaik saat ini. Namun tidak semua rumah sakit sudah dilengkapi dengan fasilitas pengecekan tersebut.

Bagi Anda yang ingin memeriksakan kesehatan leher rahim dan mengantisipasi munculnya sel kanker, jangan ragu untuk menghubungi tim IMTB sekarang juga. Kami akan menjadi fasilitator bagi Anda untuk mendapatkan layanan skrining kanker serviks terbaik di Indonesia. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

Menu