Apa Itu Endoskopi Ultrasound untuk Pemeriksaan Digestif?

Apa-Itu-Endoskopi-Ultrasound-untuk-Pemeriksaan-Digestif---001

Endoskopi ultrasound (EUS) untuk pemeriksaan digestif adalah prosedur medis yang menggabungkan endoskopi dengan teknologi ultrasound. Melalui endoskopi, dokter memandu perangkat ultrasound untuk memperoleh gambaran detail organ-organ dalam saluran pencernaan dan jaringan di sekitarnya. 

Proses ini membantu dalam diagnosis, penilaian stadium, dan perencanaan perawatan yang tepat untuk kondisi seperti penyakit esofagus, lambung, usus, pankreas, dan kandung empedu. Selain itu, endoskopi menggunakan teknologi ultrasound juga dapat digunakan untuk biopsi atau prosedur tindakan berikutnya. 

Demi mendapatkan pemahaman sempurna terkait teknologi EUS ini, maka Anda wajib mempelajari prosedur endoskopi ini secara matang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemantapan hati bagi pasien yang hendak menjalankan tindakan.

Baca Juga: Mengenal Dokter Obgyn: Apakah Sama dengan Dokter Kandungan?

Kapan Endoskopi Ultrasound Perlu Dilakukan?

Teknologi baru ini memang dikembangkan untuk membantu proses penyembuhan pasien dengan penyakit serius. Untuk mengetahui kapan prosedur ini perlu dilakukan, maka berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Penemuan atau Pemantauan Tumor

Endoskopi menggunakan ultrasound sering diperlukan untuk mengevaluasi tumor atau kista dalam organ tertentu, seperti pankreas, hati, atau kandung empedu. Dengan menggunakan teknologi ini, dokter endoskopi dapat menentukan ukuran, jenis, dan lokasi tumor dengan lebih akurat.

2. Penilaian Batu Empedu atau Batu Ginjal

Endoskopi dengan ultrasound digunakan untuk mendeteksi adanya batu di saluran empedu atau ginjal, serta mengevaluasi ukuran, jumlah, dan lokasi batu tersebut. Prosedur ini membantu dokter merencanakan strategi pengobatan yang tepat, seperti pembedahan atau pemecahan batu dengan litotripsi.

3. Diagnosis Penyakit Usus atau Lambung

Dalam kasus-kasus seperti radang usus atau penyakit Crohn, endoscopic ultrasound digunakan untuk memeriksa lapisan dinding usus atau lambung. Prosedur EUS dapat membantu dalam diagnosis dini, pemantauan progresi penyakit, dan perencanaan pengobatan yang tepat.

4. Pemeriksaan Gangguan Saluran Empedu

Endoskopi ultrasound digunakan untuk memeriksa kelainan pada saluran empedu, seperti sumbatan atau penyempitan oleh batu empedu atau peradangan. Biasanya digunakan untuk membantu diagnosis kondisi seperti kolangitis atau kolesistitis, serta pemasangan stent atau pengangkatan batu.

5. Pemeriksaan Jantung atau Pembuluh Darah

Dalam beberapa kasus, endoskopi jenis ini dapat digunakan untuk memeriksa pembuluh darah atau struktur jantung, seperti aorta abdominalis atau katup jantung. Umumnya dipakai dalam mendukung diagnosis kondisi vaskular atau penyakit jantung, pengangkatan plak aterosklerotik atau reparasi katup.

Baca Juga: Siapa Rumah Sakit Bersalin Terbaik di Jakarta? Cek Faktanya!

Risiko Prosedur Ultrasound

Meskipun endoskopi menggunakan teknologi ultrasound umumnya dianggap aman, seperti setiap prosedur medis, ada beberapa risiko yang terkait dengan pemeriksaan ini. Berikut beberapa risiko atau efek sampingnya:

  • Infeksi: Ada risiko infeksi terkait dengan penetrasi endoskop ke dalam tubuh. Prosedur ini harus dilakukan dalam lingkungan yang steril untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Perdarahan: Ada kemungkinan terjadi perdarahan akibat kerusakan pada jaringan selama prosedur.
  • Perforasi: Jarang terjadi, tetapi ada risiko terjadinya lubang atau perforasi pada dinding organ karena tekanan atau gerakan endoskop.
  • Reaksi alergi terhadap anestesi lokal atau bahan kontras: Pada beberapa kasus, bahan yang digunakan selama prosedur endoskopi ultrasound dapat menyebabkan reaksi alergi.

Prosedur Endoskopi Ultrasound

Berikut prosedur pemeriksaan hingga tindakan medis endoskopi menggunakan teknologi ultrasound:

  • Pasien diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum prosedur untuk memastikan saluran pencernaan kosong.
  • Jika sedasi akan digunakan, pasien mungkin diminta untuk tidak makan atau minum beberapa jam sebelumnya.
  • Sebelum prosedur dimulai, pasien biasanya diberikan sedasi ringan atau anestesi lokal untuk meminimalkan ketidaknyamanan atau rasa sakit selama prosedur.
  • Endoskop atau tabung fleksibel yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, dimasukkan melalui mulut atau dubur ke dalam saluran pencernaan.
  • Setelah endoskop dimasukkan, perangkat ultrasound digunakan untuk menghasilkan gambaran detail dari organ-organ dalam tubuh, termasuk saluran pencernaan, paru-paru, pankreas, kandung empedu, hati, dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Jika diperlukan, endoskop juga dilengkapi dengan jarum kecil yang digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari area yang dicurigai. 
  • Selain pengambilan sampel, prosedur EUS-guided lainnya dapat dilakukan, seperti drainase cairan dari lesi atau injeksi obat di lokasi yang ditentukan.
  • Setelah prosedur selesai, endoskop ditarik keluar dan pasien diamati untuk memastikan tidak ada komplikasi yang timbul. Pasien mungkin akan diminta untuk tetap di bawah pengawasan untuk beberapa waktu setelahnya.

Endoskopi ultrasound biasanya direkomendasikan oleh dokter untuk situasi-situasi di atas ketika evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk diagnosis kondisi medis tertentu. Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut di klinik endoskopi melalui Layanan Digestive Center dari IMTB dan Layanan Medical Assistance dari IMTB.

Referensi:

https://www-mayoclinic-org.translate.goog/tests-procedures/endoscopic-ultrasound/about/pac-20385171?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en-US&_x_tr_pto=wapp

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/endoscopic-ultrasound/about/pac-20385171

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/endoscopic-ultrasound-eus

Menu