Cedera Meniskus: Risiko dan Pengobatannya

Cedera Meniskus IMTB

Cedera meniskus cukup sering menimpa para pecinta kegiatan olahraga, khususnya yang mengandalkan lutut dan kaki. Istilah meniskus sendiri merujuk pada sepasang jaringan tulang rawan dengan bentuk seperti huruf C atau bulan sabit. 

Ketika meniskus robek, cedera ini akan menimbulkan rasa nyeri dan kaki menjadi bengkak. Meskipun pada awalnya terlihat ringan, apabila tidak ditangani secara tepat, kondisi cedera tulang rawan dapat membatasi pergerakan lutut dan bahkan berakibat fatal. 

Untuk meminimalisir risiko, sebaiknya konsultasikan cedera yang dialami kepada dokter atau ahli ortopedi. 

Pengertian Cedera Meniskus

Meniskus merupakan bagian tulang rawan yang berada di lutut dan rentan mengalami robek atau luka, terutama ketika melakukan aktivitas fisik cukup berat.

Jaringan tulang rawan elastis (meniskus) terletak di antara tulang kering dan tulang paha. Fungsinya adalah meredam guncangan serta memproteksi sendi dari beban akibat melakukan aktivitas yang melibatkan lutut.

Tulang rawan ini juga berfungsi membuat lutut bisa bergerak secara stabil. Saat meniskus mengalami cedera, maka dapat menimbulkan gangguan mobilitas, sebab lutut akan sulit digerakkan. Dalam dunia medis, terdapat 3 jenis cedera tulang rawan lutut, yakni sebagai berikut:

  • Robekan Vertikal: Terjadi pada kurva melingkar jaringan meniskus dan dapat menyebabkan sendi lutut terkunci.
  • Robekan Horizontal: Terjadi karena aus yang berhubungan dengan pertambahan usia.
  • Robekan Radial: Terjadi di bagian yang tidak tersuplai darah, sehingga sulit untuk sembuh sendiri.

Level Cedera

Sebagian orang yang mengalami cedera lutut masih dapat berjalan dan menggunakan kaki untuk beraktivitas normal. Bahkan, dalam beberapa kasus para atlet yang berada dalam kondisi ini masih bisa meneruskan pertandingan. Hanya saja, keadaan ini umumnya hanya dapat bertahan 2-3 hari.

Setelah masa tersebut, maka lutut akan mulai membengkak dan menjadi kaku. Secara umum, level cedera tulang rawan lutut dibagi dalam 3 kategori, yaitu:

  • Ringan

Saat mengalami robekan meniskus ringan, maka Anda akan merasakan sedikit nyeri akibat radang pada sendi lutut. Umumnya kondisi ini akan membaik dalam jangka waktu 2-3 minggu.

  • Menengah

Pada level cedera menengah, nyeri yang dirasakan akan lebih spesifik, misalnya di bagian dalam lutut atau bagian luar lutut. Selain itu, pembengkakan akan memburuk seiring berjalannya waktu.

Akibatnya, sendi lutut akan terasa kaku sehingga pergerakan menjadi terbatas. Meskipun gejala tersebut akan mereda setelah 2-3 minggu, namun dapat timbul kembali jika lutut terlalu aktif bergerak. Jika tidak ditangani dengan baik, Anda akan mengalami rasa nyeri yang dapat kambuh selama bertahun-tahun.

  • Berat

Dalam kasus cedera berat, tulang rawan bisa terputus dan bergeser dari ruang sendi. Tidak jarang, lutut akan mengeluarkan suara seperti tulang bergemeretak. Selain dapat membatasi gerakan sendi lutut, jika dibiarkan keadaan ini juga dapat menyebabkan lutut tidak bisa diluruskan.

Risiko Cedera Meniskus Saat Melakukan Aktivitas Berat

Cedera Meniskus Bisa Dialami oleh Siapa Saja

Pada dasarnya, cedera tulang rawan bisa dialami siapa saja. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko robekan meniskus (meniscus tear), diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Olahraga

Cedera lutut (meniskus) umum dialami oleh para pecinta olahraga. Hal ini umumnya terjadi karena adanya gerakan memaksa untuk memutar lutut saat kaki sedang berpijak kuat.

Contohnya adalah gerakan memutar secara mendadak saat bermain futsal, sepakbola, tenis, voli, dan badminton. Saat melakukan gerakan tersebut, Anda akan memberikan beban besar pada lutut.

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, maka tulang rawan lutut juga berpotensi mengalami aus melemah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya robekan pada meniskus. Bahkan, meskipun hanya melakukan gerakan sederhana, seperti jongkok.

Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan usia di atas 30 tahun.

  • Osteoarthritis

Penderita pengapuran sendi (osteoartritis) juga rentan mengalami cedera tulang rawan lutut. Apalagi, mengingat mayoritas penderita osteoartritis adalah orang tua, maka risikonya juga lebih tinggi.

Hal tersebut dikarenakan penyakit tersebut biasanya juga merusak struktur sendi.

Bisakah Cedera Meniskus Sembuh Total?

Perlu diketahui bahwa tubuh manusia mempunyai mekanisme penyembuhan diri saat terjadi kerusakan pada bagian tertentu, tidak terkecuali tulang rawan lutut.

Meskipun demikian, pada cedera meniskus level sedang dan berat, Anda harus mengambil tindakan medis agar bisa sembuh secara total. Langkah yang diambil bisa dalam bentuk terapi, operasi, maupun keduanya.

Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui apa tindakan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan penanganan tergantung pada level cedera yang Anda derita.

Apabila robekan pada meniskus tidak terlalu lebar, biasanya dokter akan menganjurkan untuk istirahat dari berbagai aktivitas berat dalam kurun waktu tertentu dan mengikuti terapi fisik.

Selain itu, pasien juga diminta untuk mengkonsumsi obat anti radang non-steroid yang berfungsi membantu meredakan bengkak dan nyeri.

Pada kasus pasien mengalami nyeri tidak tertahankan, kemungkinan akan diberi suntikan kortikosteroid pada area lutut.

Metode Perawatan Non Bedah

Pengobatan pada cedera tulang rawan lutut sangat tergantung pada berbagai faktor, termasuk level cedera dan usia Anda. Selain itu, diameter luka juga mempengaruhi metode perawatan yang harus diambil.

Jika Anda mengalami cedera tulang rawan lutut level ringan, maka tidak perlu mengambil tindakan bedah. Jika gejala yang dialami tidak memburuk, biasanya dokter akan menganjurkan perawatan non-bedah.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, maka dapat menerapkan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Instruksi selengkapnya ada di bawah ini:

  • Rest/Istirahat: Istirahatkan lutut dan batasi gerakan. Untuk mengurangi nyeri, gunakan kruk atau alat bantu tongkat saat berjalan.
  • Ice/Es: Kompres area yang cedera menggunakan es selama 15-20 menit setidaknya 3-4 jam sekali. Lakukan metode ini secara berulang hingga bengkak dan nyeri hilang.
  • Compression (Tekanan): Balut luka dengan perban elastis yang mengelilingi lutut. Metode ini berfungsi mencegah radang bertambah parah.
  • Elevation/Peninggian: Lakukan latihan ringan dengan mengangkat kaki untuk mengurangi peradangan. Anda dapat melakukannya sembari duduk atau berbaring.

Rekomendasi Operasi Lutut Terbaik dari Medical Assistant

Di Indonesia, ada banyak penyedia layanan kesehatan yang menawarkan operasi meniskus lutut. Namun, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda? Jangan khawatir, kini ada layanan Medical Assistance dari IMTB.

Medical Assistant kami akan merekomendasi fasilitas kesehatan dan dokter, estimasi biaya, hingga membantu mengurus urusan administrasi rumah sakit tanpa tambahan biaya. Kami siap membantu Anda mendapatkan pengalaman medis terbaik di Indonesia.

Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai layanan Operasi Lutut yang terbaik di Indonesia, silakan hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Menu