Deteksi Dini dengan Skrining Kanker Payudara

Deteksi-Dini-dengan-Skrining-Kanker-Payudara

Di era modern ini ada banyak sekali cara skrining kanker payudara yang bisa Anda lakukan. Salah satu metode yang memiliki akurasi paling tinggi adalah mammografi screening. Metode pengecekan satu ini memberikan hasil yang akurat dan efektif mendeteksi kanker sebelum munculnya tumor.

Wanita yang sudah berusia 40 tahun ke atas atau mereka yang memiliki resiko tinggi terhadap kanker sangat disarankan untuk mengikuti pengecekan ini. Tentunya ada banyak manfaat yang bisa didapat dari pengecekan tersebut.

Salah satunya adalah menghindari resiko kanker payudara sejak dini. Saat ini ada banyak sekali rumah sakit yang memberikan layanan skrining mammografi. jadi Anda tidak akan kesulitan untuk menemukannya. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di kota besar.

Baca Juga: Stapled Hemorrhoidopexy, Metode Stapler untuk Wasir

Tujuan Skrining Kanker Payudara dengan Metode Mammografi

Tujuan utama dari screening ini tentunya adalah mendeteksi potensi sel kanker payudara dan mengantisipasinya sejak dini. Namun jika kita menggunakan metode mammografi, ada tujuan yang lebih spesifik dari hal tersebut.

Penting untuk diketahui, mammografi adalah salah satu bentuk pencitraan yang mampu melihat jaringan payudara secara detail. Alat yang digunakan untuk membuat pencitraan ini dikenal dengan nama mammogram.

Alat ini bekerja menggunakan sinar-x yang secara spesifik akan memperlihatkan bagian dalam jaringan payudara. Ada dua jenis tujuan dari penggunaan alat skrining ini. Tujuan tersebut adalah mammografi skrining dan mammografi diagnostik. Apa perbedaan dari keduanya?

1. Mammografi Skrining

Tujuan pertama dari penggunaan mammografi adalah melakukan skrining terhadap potensi kanker yang ada pada tubuh pasien. Proses skrining kanker payudara yang pertama ini bertujuan untuk mendeteksi tanda kanker payudara pada pasien.

Disebut dengan mammografi screening karena pasien yang diperiksa oleh alat ini tidak mengalami gejala apapun yang berkaitan dengan kanker payudara. Jadi keberadaannya bertujuan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker pada payudara pasien.

2. Mammografi Diagnostik 

Tujuan lain dari penggunaan mammografi ini adalah untuk mendiagnosa keberadaan kanker pada pasien. Disebut mammografi diagnostik karena pasien yang dicek payudaranya memang memiliki kelainan atau gejala khusus pada organ tersebut.

Gejala khusus ini juga terbilang beragam. Kondisinya bisa berbeda antara pasien satu dengan lainnya. Contoh gejala khusus tersebut adalah terdapat benjolan pada payudara, munculnya rasa nyeri, keluar cairan dari puting payudara dan lain sebagainya.

Perbedaan Skrining Kanker Payudara Mammografi dan USG Payudara

Seringkali orang-orang bingung untuk membedakan antara mamografi dengan USG payudara. Hal ini memang sangat lumrah mengingat istilah mammografi sendiri memang sangat jarang dibahas jika tidak berkaitan dengan kanker.

Penting juga bagi Anda untuk memahami perbedaan antara USG Payudara dengan Mammograf ini. Agar tidak bingung lagi, Anda bisa menganalisis perbedaan diantara keduanya pada penjelasan berikut ini:

1. USG Payudara

USG payudara adalah sebuah pengecekan payudara dengan mengandalkan gelombang suara frekuensi tinggi yang terpancar dari transducer. Pengecekan USG sendiri biasanya akan dilakukan oleh dokter ketika mereka menemukan kista, benjolan atau jaringan yang tidak normal pada payudara pasien.

Baca Juga: 6 Operasi Wasir Berdasarkan Tingkatan Kondisinya

Namun jika dilihat dari efektivitasnya dalam mendeteksi sel kanker, USG payudara ini tidak akurat seperti skrining kanker payudara Mammografi. Karena itulah perangkat tersebut tidak digunakan dalam pengecekan atau screening kanker payudara.

Akan tetapi USG payudara ini seringkali digunakan oleh para ahli untuk memaksimalkan hasil analisis dari mammografi. Penggunaan USG Payudara bisa memberikan gambaran terkait jenis, ukuran dan tingkat keganasan dari sebuah benjolan pada payudara.

Penggunaan USG payudara seringkali juga menjadi opsi tepat bagi wanita yang sedang hamil. Hal ini dikarenakan perangkat USG sama sekali tidak menggunakan radiasi yang akan berdampak buruk terhadap janin.

2. Mammografi

Sebagaimana sudah kami jelaskan sebelumnya, mammografi adalah sebuah metode skrining pada kanker payudara yang menggunakan alat bernama mammograf. Berbeda dengan USG yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, mammograf ini menggunakan sinar-x.

Jika dibandingkan, akurasi mammograf ini jauh lebih baik dibandingkan dengan USG, khususnya dalam mendeteksi keberadaan sel kanker. Hanya saja mammograf sangat tidak recomended untuk digunakan kepada wanita hamil karena memiliki unsur radiasi.

Apa yang Terjadi Selama Prosedur Mammografi Dilakukan?

Mamografi adalah sebuah metode skrining kanker payudara yang menggunakan alat bernama mammograf. ketika digunakan, alat ini kemudian menembakkan sinar-x dengan radiasi yang rendah.

Karena sinar-x tidak mudah untuk menembus jaringan, mammogram dilengkapi dengan dua lempeng yang saling menekan dan melebarkan payudara pasien. Ketika prosedur skrining mammogram dilakukan, ini dia proses yang akan dilalui oleh pasien.

  • Ketika hendak melakukan pengecekan dengan mammogram, pasien akan diberikan pakaian medis.
  • Pasien juga harus melepaskan semua aksesoris logam yang dikenakan
  • Setelahnya, pasien akan diminta untuk menempatkan payudara pada lempeng alat mammogram.
  • Lempengan logam atas pada mammogram akan menjepit payudara pasien dan menekannya gar lebih rata. Tujuannya agar gambar yang dihasilkan lebih jernih dan menyeluruh.
  • Pasien akan diminta menahan nafas ketika gambar payudara diambil oleh alat.
  • Dokter akan melakukan pengamatan terhadap gambar yang dihasilkan
  • Dokter juga akan mengambil gambar dari sudut pandang yang lain jika dirasa belum cukup.
  • Ikuti panduan yang diberikan oleh dokter agar pengambilan gambar berjalan dengan sukses.

Jika dokter menemukan sesuatu pada jaringan payudara, jangan langsung panik karena hal tersebut bukan berarti kanker. Metode skrining payudara menggunakan alat ini juga terbilang sangat aman dan tidak menimbulkan rasa nyeri apapun.

Hasil Pengamatan Dalam Mammografi

Setelah mendapatkan gambar skrining kanker payudara mamografi, dokter spesialis radiologi akan melakukan pengamatan terhadap gambar yang sudah dihasilkan oleh perangkat. Pengamatan dokter ahli ini akan fokus pada area dengan kepadatan tinggi atau lebih gelap dibandingkan dengan area lainnya.

Baca Juga: Jangan Lalai! 7 Gejala Batu Empedu

Area dengan kepadatan tinggi pada payudara ini bisa memperlihatkan banyak hal. Dari mulai kista yang berisi cairan, endapan kalsium, tumor jinak, fibroadenoma hingga jaringan sel kanker. Jadi apa yang dokter temukan pada gambar belum tentu mengindikasikan kalau pasien terkena kanker.

Selain mengamati kepadatan jaringan pada gambar, dokter juga akan memeriksa ukuran, bentuk, warna dan bagian tepi pada jaringan untuk memastikan apakah itu kanker atau bukan. Jika ada kekurangan atau gambar kurang jelas, maka dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan mammografi lanjutan.

Penting untuk dicatat, kanker payudara ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di seluruh dunia. Karenanya, penggunaan mammografi ini menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengantisipasinya sejak awal.

Melakukan skrining sejak awal memberikan dampak yang sangat positif terhadap penderita kanker. Dengan diagnosa sejak awal seperti ini, dokter akan mampu melakukan antisipasi terbaik agar sel kanker pada tubuh penderita tidak sampai menyebar dan memperburuk keadaan.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan layanan skrining kanker payudara terbaik, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan IMTB. Kami telah bekerjasama dengan ratusan rumah sakit terbaik di Indonesia demi memberikan layanan skrining yang akurat dan berkualitas. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

Menu