Gejala dan Pengobatan Penyumbatan Pembuluh Darah (Aterosklerosis)
Ternyata masih banyak orang yang belum memahami gejala kronis penyumbatan pembuluh darah. Hal inilah yang memicu munculnya berbagai penyakit lain seperti stroke, jantung koroner, diabetes mellitus, dan tekanan darah tinggi. Memangnya apa penyebab pembuluh darah dalam tubuh tersumbat?
Pembuluh darah tersumbat (aterosklerosis) biasanya ditandai dengan kemunculan plak dalam bentuk kalsium, lemak, kolesterol, dan masih banyak lagi. Jika dibiarkan dalam waktu lama, nantinya plak akan membuat arteri tersumbat, sehingga aliran darah menuju organ lainnya tidak berjalan dengan lancar.
Apakah penyumbatan darah dalam organ tubuh bisa disembuhkan? Tentu saja bisa, namun dokter akan mendalami diagnosis terlebih dahulu. Beberapa tes diagnosis yang bisa dilakukan meliputi tes darah, USG Doppler, ankle-brachial index, tes stress treadmill, dan elektrokardiogram (EKG).
Baca Juga: Operasi Tulang Belakang, Jenis dan Prosedurnya
Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah (Aterosklerosis)
Perlu Anda ketahui sebelumnya, gejala ateroskerosis biasanya muncul secara bertahap. Sebagian orang bahkan tidak mengalami gejala apapun saat masih kategori ringan, sehingga tidak mengetahuinya. Kali ini ada beberapa gejala aterosklerosis yang dialami oleh penderitanya dalam jangka waktu tertentu.
1. Bagian Arteri Jantung
Ketika penyumbatan darah terjadi pada bagian arteri jantung biasanya akan menyebabkan dada terasa nyeri dan sesak dalam jangka waktu lama. Penderita akan merasakan tekanan kuat pada dada (angina), sehingga sulit untuk bernafas seperti biasanya.
2. Arteri Menuju Otak
Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi pada bagian arteri menuju otak. Bagaimana gejala yang dirasakan penderita? Penderita akan mati rasa pada bagian lengan dan kakinya. Gejala kronis yang terjadi akan menyebabkan sulit berbicara, pandangan hilang, dan otot wajah kendur.
3. Arteri Lengan dan Kaki
Apakah Anda pernah merasa lengan atau kaki terasa nyeri terlalu lama? Hal ini bisa disebabkan karena aliran pembuluh darah dalam tubuh tersumbat. Penderita akan merasa nyeri saat berjalan akibat minimnya tekanan darah yang mengalir pada bagian lengan atau kakinya.
Penumpukan plak pada bagian lengan dan kaki juga bisa menyebabkan pembengkakan, memang sering dialami oleh penderita diabetes mellitus. Tidak bisa disembuhkan dengan pemijatan, Anda perlu menempuh prosedur kesehatan terbaik yang direkomendasikan oleh dokter.
Baca Juga: Bedah Saraf! Berikut Hal yang Mesti Anda Tahu
4. Arteri Menuju Ginjal
Penyumbatan arteri menuju ginjal bisa berakibat fatal bagi para penderitanya. Anda akan sering mengalami tekanan darah tinggi bahkan gagal ginjal. Jika tidak dilakukan tindakan pengobatan, penderita akan sering merasa pusing, lemas, bahkan gangguan disfungsional organ ginjal.
Tentu ada berbagai faktor yang menyebabkan aliran darah menuju ginjal terhambat seperti kurang konsumsi air, lemak berlebih, obesitas, dan kurang gerak. Gejala kronis bisa menyebabkan para pasien segera melakukan operasi cangkok ginjal untuk dapat melanjutkan hidupnya.
Setelah mengetahui gejala aterosklerosis, setiap orang juga perlu memahami tindakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kesembuhan. Khususnya bagi para lansia usia 50 tahun ke atas, pembuluh darah tersumbat bisa memicu penyakit kronis lainnya yang mengancam jiwa.
Pengobatan Terbaik Penyakit Aterosklerosis
Menurut dr. Rizal Fadli, ada teknik pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah. Para penderita bisa mengonsumsi obat-obatan secara rutin dan melakukan operasi pembedahan apabila gejalanya semakin parah serta memicu penyakit serius lainnya.
1. Mengonsumsi Obat-Obatan
Bagi penderita aterosklerosis kategori ringan, bisa mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah gejala penyakit semakin parah. Sebaiknya hindari mengomsumsi obat tanpa rekomendasi dokter karena biasanya dosis konsumsi aman perlu disesuaikan dengan melihat kondisi kesehatan.
Cara mengatasi pembuluh darah tersumbat bisa dengan mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, penyumbatan darah dalam tubuh bisa terjadi karena penumpukan plak berupa kolesterol terlalu banyak dalam tubuh penderitanya.
Selain mengonsumsi obat penurun kolesterol, Anda juga bisa mengonsumsi obat penghambat enzim angiotensin (ACE) guna menurunkan tekanan darah. Sejenis obat beta-blocker bisa bantu mengistirahatkan jantung, kemudian obat antiplatelet aman mencegah penggumpalan darah.
2. Melakukan Tindakan Pembedahan
Tindakan operasi pembedahan bisa dilakukan apabila pembuluh darah yang tersumbat memasuki kategori kronis. Biasanya penderita akan merasakan nyeri dada terlalu sering, mengalami gagal ginjal, dan menimbulkan anemia yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi terhambat.
Baca Juga: Mengenal Microsurgery, Teknik Bedah dengan Mikroskop
-
Terapi Trombolitik
Tindakannya biasanya melibatkan larutan beku darah, sehingga alirannya kembali lancar ke seluruh bagian tubuh lainnya. Dokter akan mencoba menyuntikkan obat ke dalam bagian arteri yang terkena, kemudian tunggu beberapa saat untuk memastikan pengumpalan darah terurai.
Manfaat melakukan terapi trombolitik yaitu memulihkan aliran darah ke otak dan meminimalkan risiko kerusakan otak. Sebelum melakukan terapi trombolitik, Anda akan melalui wawancara medis untuk pemeriksaan penunjang meliputi MRI, CT Scan, dan tes laboratorium terpadu.
-
Operasi Bypass
Penyumbatan pembuluh darah bisa diatasi dengan menggunakan teknik pengobatan operasi bypass. Bagaimana cara melakukannya? Dalam hal ini dokter melibatkan pembuluh darah dari tempat lain dalam tubuh, kemudian mencoba mengalirkannya dalam bagian arteri tersumbat.
Biasanya darah sementara akan disimpan dalam tabung sintetis untuk memastikan keamanan, baru kemudian dialirkan kembali ke bagian arteri tersumbat atau sempit. Operasi bypass bisa berlangsung cepat bahkan lama, tergantung kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan.
-
Aterektomi
Pernah dengar tentang tindakan aterektomi? Tindakan medis kali ini dilakukan untuk membuat plak dalam arteri hilang, sehingga aliran darahnya kembali lancar. Dokter akan menggunakan kateter atau pisau tajam untuk menghilangkan plak secara pelan-pelan dalam arteri pasien.
Operasi aterektomi biasanya akan dilakukan dalam ruang operasi terbuka dan memakan waktu sekitar 2 jam. Saat menghilangkan plak menggunakan kateter, dokter juga akan dipandu dengan metode pencitraan serta sinar laser untuk membuat proses pembersihan lebih optimal.
-
Angioplasti atau Intervensi Koroner
Hampir sama dengan tindakan aterektomi, angioplasti akan melibatkan kateter untuk membuat arteri lebih luas. Bedanya dalam tindakan angioplasti, dokter juga akan mengaplikasikan balon serta stent untuk membuat bagian arteri tetap terbuka guna melancarkan aliran darah.
Sebenarnya penyumbatan pembuluh darah akibat penyempitan arteri bisa ditangani dengan metode kali ini, hanya saja penyempitan dapat kembali terjadi. Tidak hanya itu, terkadang teknik angioplasti juga bisa menyebabkan terjadinya gumpalan darah serta infeksi dari kateter.
-
Endarterektomi
Endarterektomi merupakan prosedur menghilangkan tumpukan plak dari bagian arteri tersumbat atau mengalami penyempitan. Tenaga medis nantinya akan membuat sayatan pada bagian arteri tersumbat dengan menggunakan alat khusus, kemudian menghilangkan plak menumpuk.
Tindakan endarterektomi tidak aman bagi para penderita gagal jantung kongestif, emfisema parah, infeksi daerah arteri, kerusakan bagian arteri, dan trombus luas. Jika menggunakan metode tersebut, dikhawatirkan akan membuat kondisi pasien makin bertambah parah nantinya.
Baca Juga: Penyakit Parkinson; Gejala dan Cara Mengobati
Bagi Anda yang masih merasa sehat, bisa melakukan tindakan pencegahan penyakit aterosklerosis atau pembuluh darah tersumbat. Utamakan mengonsumsi makanan sehat rendah kolesterol, rutin olahraga, berhenti merokok, mengelola stress, dan mengobati penyakit pemicu secara optimal. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
Prosedur kesehatan terbaik untuk mengobati penyumbatan pembuluh darah bisa dilakukan melalui Heart Center Bunda. Anda bisa terlebih dahulu konsultasi mengenai kondisi medis, kemudian melakukan wawancara medis guna mendapatkan pelayanan secara optimal.