Jangan Lalai! 7 Gejala Batu Empedu

Jangan-Lalai-7-Gejala-Batu-Empedu

Kantung batu empedu yang penuh akan membentuk batu empedu sehingga menyumbat saluran empedu (kolangitis). Gejala batu empedu bervariasi karena tergantung dari frekuensi maupun tingkat keparahan yang dialami.

Gejala yang paling sering terjadi yaitu rasa nyeri di perut sebelah kanan secara tiba-tiba. Rasa nyeri stabil ini berlangsung selama 15 menit sampai beberapa jam sebelum kembali mereda. Biasanya dialami setelah mengkonsumsi makanan berat dengan kadar lemak tinggi.

Jika Anda mengalami hal tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dan terhubung dengan tim medis kami.

Jika kantong empedu sudah meradang dan parah maka bisa menyebabkan terjadinya kolesistitis akut. Penderita tentu akan membutuhkan pengobatan untuk penyembuhan, rawat inap, hingga tindakan operasi.

Baca Juga: Perawatan dan Pantangan Makanan Pasca Pasang Ring Jantung

Gejala Batu Empedu

Penyakit batu empedu yang termasuk dalam kategori ringan sebenarnya tidak menimbulkan gejala. Gejala baru dialami jika saluran empedu tersumbat karena pengendapan batu empedu di kantung empedu.

Penderita biasanya akan mengalami beberapa tanda tertentu mulai dari nyeri di perut sebelah kanan atas, mual dan muntah, demam, dan lain sebagainya. Penjelasan selengkapnya dari masing-masing gejala tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengalami Mual dan Muntah

Batu empedu yang tak kunjung mereda dalam jangka waktu cukup lama akan menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Salah satunya membuat penderita mengalami mual sampai ingin muntah.

Selain itu, pembentukan batu empedu juga bisa mempengaruhi usus halus, pankreas dan lainnya. Jika sudah demikian maka kondisi akan semakin parah sehingga memicu diare kronis. Jika Anda mengalami hal tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dan terhubung dengan tim medis kami.

2. Rasa Nyeri pada Perut

Gejala batu empedu yang sering dijumpai yaitu mengalami rasa nyeri di perut sebelah kanan atas. Nyeri ini terkadang akan menjalar ke bagian bahu dan punggung sehingga membuat tidak nyaman.

Rasa tidak nyaman ini akan terjadi sekitar 15 menit sampai 5 jam lamanya setelah makan berlemak. Maka dari itu, Anda harus waspada jika sudah terlalu sering mengalami nyeri di perut atau parah ketimbang biasanya.

3. Kedinginan, Demam, dan Detak Jantung Cepat

Batu empedu yang menyumbat kantung empedu juga bisa menimbulkan terjadinya infeksi. Infeksi inilah yang membuat penderita merasakan kedinginan, demam, dan detak jantung cepat. Pastinya akan semakin berbahaya dan mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Kehilangan Nafsu Makan

Gejala penyakit batu empedu biasanya dialami setelah mengkonsumsi makanan berat yang berlemak. Namun jika sudah mengganggu sistem pencernaan maka penderita akan kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Coronary Angiography: Metode Pemeriksaan Penyumbatan di Pembuluh Darah

5. Menguningnya Warna Kulit dan Mata

Ikterus atau jaundice adalah suatu kondisi dimana beberapa bagian tubuh mengalami perubahan warna, seperti kulit dan mata. Biasanya akan dialami oleh penderita batu empedu dalam kondisi yang sudah sangat parah.

Menguningnya permukaan kulit dan mata ini disebabkan oleh konsentrasi bilirubin yang meningkat. Bilirubin tersebut akan semakin menumpuk pada kulit dan putih mata sehingga warnanya berubah menjadi kuning.

Bilirubin yang semakin meningkat dikarenakan adanya cairan empedu yang menyumbat saluran empedu. Sumbatan ini dalam kondisi parah bisa membuat sistem pengiriman cairan empedu menuju usus kecil menjadi terhambat.

6. Perubahan Warna Urine dan Tinja

Bilirubin dalam kadar yang berlebih juga bisa membuat urine mengalami perubahan warna. Seseorang yang memiliki batu empedu akan mengeluarkan urine dengan warna lebih gelap, yaitu merah tua atau sedikit kecoklatan.

Selain itu, warna tinja atau kotoran biasanya akan menjadi pucat dan mirip seperti tanah liat. Hal ini terjadi karena aliran cairan batu empedu yang memiliki fungsi untuk memberikan warna pada tinja sudah tersumbat.

7. Badan Terasa Gatal (Pruritus)

Badan yang terasa sangat gatal atau pruritus menjadi gejala batu empedu yang kerap disepelekan. Kemunculan gejala ini disebabkan oleh garam empedu yang terakumulasi karena cairan empedu menuju usus menjadi tersumbat.

Konsultasikan Gejala Batu Empedu ke Dokter

Jika Anda mengalami salah satu atau gejala batu empedu di atas, sebaiknya harus diwaspadai. Untuk memastikannya apakah gejala tersebut benar batu empedu atau tidak, maka bisa langsung konsultasi ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan yang melibatkan tes diagnostik yang akan membantunya melihat bagian tubuh. Tes tersebut umumnya meliputi sebagai berikut:

  • Ultrasonografi

USG ini akan menampilkan gambar perut secara keseluruhan sehingga dapat diketahui adanya batu empedu atau tidak. Selain itu, juga untuk mengetahui adanya kelainan yang berhubungan dengan kolesistitis akut.

Baca Juga: Angiografi Jantung: Pengertian, Prosedur, Hasil, dan Risiko Pemeriksaan

  • CT Scan Perut

Metode pemeriksaan ini dapat mengambil area perut dan hati secara menyeluruh.

  • Pemindaian Radionuklida Gallbladder

Pemindaian ini dilakukan dengan menyuntikkan sebuah zat radioaktif pada pembuluh darah. Zat ini akan mengalir melalui darah menuju kantong empedu. Tujuannya untuk menunjukkan induksi atau penyumbatan pada saluran empedu.

  • Tes Darah

Tes darah dilakukan untuk mengetahui jumlah zat bilirubin yang ada dalam darah. Selain itu, tes ini juga untuk mengetahui seberapa maksimal hati berfungsi dengan baik.

Penderita yang merasakan gejala batu empedu yang sesuai dengan gejala diatas, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dengan dokter sesegera mungkin.

 

Menu