Kenali Ciri Detak Jantung Tidak Normal, Apakah Berbahaya?
Jantung adalah organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga penting sekali untuk menjaga kesehatannya. Dalam kondisi normalnya, jantung akan berdetak sekitar 60-100 kali per menit saat manusia sedang beristirahat. Lalu bagaimana ciri detak jantung tidak normal?
Detak jantung tidak normal bisa saja menunjukkan adanya gangguan penyakit, sehingga membuat para penderita mengalami gejala tertentu. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan detak jantung kurang normal seperti takikardia dan brikardia. Anda pernah merasakan detak jantung abnormal?
Tanda detak jantung tidak normal biasanya terdengar kurang beraturan, gerakannya lebih cepat, dan membuat penderitanya mengalami gangguan kesehatan. Beberapa kasus yang sudah terjadi, detak jantung abnormal bisa membuat seseorang pusing, pingsan bahkan meninggal dunia secara tiba-tiba.
Ciri Detak Jantung Normal dan Sehat
Sebelum membahas berbagai tanda detak jantung tidak normal, maka Anda perlu memahami lebih dulu mengenai konsep jantung sehat. Pada umumnya detak jantung normal orang dewasa saat beristirahat sekitar 60-100 per menit, sehingga patut diwaspadai apabila gerakannya kencang saat beristirahat.
Detak jantung akan bergerak cepat saat seseorang melakukan olahraga seperti jogging, bulu tangkis, sepak bola, dan aktivitas gerak lainnya. Mengapa demikian? Saat manusia sedang aktif bergerak, maka jantung membutuhkan asupan oksigen tambahan guna memompa darah lebih cepat dari biasanya.
Pada usia dewasa 20-35 tahun, detak jantung saat berolahraga bisa mencapai 75-170 kali per menitnya. Khusus bagi kalangan usia 35-50 tahun, detak jantung saat aktif bergerak bisa 85-155 kali. Bagi orang yang berusia 60 tahun ke atas, kecepatan detak jantung lebih turun sekitar 80-130 kali per menitnya.
Sebenarnya baik usia muda maupun usia dewasa rentan mengalami gangguan detak jantung apabila memiliki kebiasaan pola hidup kurang sehat. Cara mudah mengetahui gangguan detak jantung bisa dilakukan secara mandiri atau mengunjungi dokter berpengalaman untuk mengecek kondisi kesehatan.
Berbagai Ciri Detak Jantung Tidak Normal
Perlu Anda ketahui, gangguan irama detak jantung bisa mengindikasikan gejala penyakit takikardia dan bradikardia. Setiap penyakit menunjukkan gejala berbeda-beda, sehingga penderita perlu memeriksakan diri ke dokter sebelum menemukan alternatif pengobatan terbaik untuk mengatasinya.
Pernah dengar istilah medis aritmia? Gangguan irama jantung dinamakan dengan aritmia. Dalam dunia medis sendiri, aritmia dibagi menjadi 2 yaitu takikardia dan brikardia. Aritmia menyebabkan penderitanya mengalami sesak nafas karena denyut jantungnya yang berlangsung terlalu cepat tidak beraturan.
1. Takikardia
Detak jantung tinggi artinya telah terjadi gangguan pada organ jantung. Takikardia terjadi apabila detak jantung lebih cepat saat digunakan beristirahat. Kondisi seperti ini akan membuat seseorang mudah merasa lelah, nyeri dada, sesak napas, dan pusing dalam jangka waktu cukup lama.
Mengapa takikardia bisa terjadi? Penyebab takikardia bisa berkaitan dengan faktor keturunan, efek samping obat-obatan, riwayat jantung, anemia, dan kebiasaan merokok. Bagi Anda yang sering mengonsumsi minuman beralkohol juga berisiko tinggi terkena takikardia saat beristirahat.
Menurut dr. Rijal Fadli sebagai spesialis kardiologi menuturkan, takikardia bisa ditangani dengan menggunakan metode manuver vagal, konsumsi obat antiaritmia, dan kardioversi. Prosedur medis bisa membuat irama detak jantung kembali normal walaupun perlu dilakukan secara bertahap.
Jika takikardia menunjukkan gejala serius dan penderita sering pingsan, dokter akan melakukan tindakan medis lainnya seperti penggunaan alat pacu jantung, ablasi kateter, dan bedah. Tujuan tindakan medis untuk menghilangkan jalur listrik abnormal dalam jangka waktu lama.
2. Brikardia
Ciri detak jantung tidak normal yang mengindikasikan brikardia pergerakannya sangat lambat bahkan hanya 60 kali dalam 1 menit. Brikardia biasanya dialami oleh kalangan lansia 60 tahun ke atas karena kebiasaan merokok, riwayat hipertensi, dan mengonsumsi obat-obatan digitalis.
Bagaimana efeknya apabila brikardia dibiarkan? Brikardia akan membuat penderitanya merasakan sesak napas, pusing, pingsan, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi. Walaupun banyak yang mengatakan brikardia sebagai gangguan sementara, namun bisa berakibat fatal nantinya.
Bagaimana cara mengatasi brikardia? Biasanya dokter akan menyarankan penderita untuk mulai menjaga pola hidup sehat, olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi, dan tidak merokok. Lebih baik sering periksakan diri ke dokter untuk mencegah berbagai gejala penyakit kronis lainnya.
Dokter biasanya akan memanfaatkan alat pacu jantung untuk membuat detak kembali berjalan dengan normal. Penerapannya dengan menanam alat pada dada untuk mengirimkan sinyal listrik ke jantung, namun sayangnya tindakan medis belum tentu menunjukkan hasil optimal.
Dengan mengenali detak jantung normal atau abnormal, maka membantu Anda terhindar dari berbagai jenis gangguan penyakit takikardia dan brikardia. Gangguan detak jantung tidak bisa dianggap sepele karena bisa memicu penyakit kronis lainnya seperti gagal ginjal, serangan jantung, dan lainnya. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
Sudah paham kan ciri detak jantung tidak normal? Untuk menjaga kesehatan organ dalam, konsultasi langsung lewat Heart Center Bunda yang sudah terbukti berpengalaman sebagai rumah sakit khusus jantung. Informasi lengkap layanan dan pemeriksaan bisa hubungi IMTB.