Laparoskopi untuk Kista, Tumor, dan Kanker: Ketahui Selengkapnya
Laparoskopi kista menjadi salah satu jenis penangan bagi penderita kista, khususnya kista yang biasanya muncul di ovarium. Bedah Laparoskopi disebut juga sebagai operasi lubang kunci yang mengobati masalah kista dengan pembedahan minimal invasif membuat sayatan kecil pada dinding perut.
Metode minimal invasif ini memungkinkan banyak pasien untuk tidak mengangkat rahim mereka saat akan mengobati penyakit kista ovarium.
Selain itu, operasi laparoskopi kista juga memeriksa tubuh pasien secara menyeluruh untuk mendeteksi adanya potensi penyakit lain. Sebelum menjalani prosedur ini, Anda tentu harus mengetahui hal-hal penting terkait laparoskopi seperti berikut ini.
Apa itu Kista, Tumor, Kanker?
Untuk mengetahui jenis laparoskopi yang tepat untuk dijalani, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara kista, tumor, serta kanker.
-
Kista
Kista terbentuk dari jaringan membran dan berisi cairan, udara, semisolid, hingga zat lainnya. Kista dapat muncul pada beberapa bagian tubuh hingga di bawah kulit. Gangguan ini memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat lambat, juga tidak menyebabkan rasa nyeri pada pengidapnya kecuali jika mengalami infeksi.
Kista memiliki bentuk benjolan mirip kantung yang berisi cairan dan muncul di berbagai organ dalam termasuk ovarium. Kista bisa muncul bahkan ketika wanita yang sedang mengalami menstruasi. Pada kasus ringan yang ukurannya masih kecil, kista tidak akan berbahaya, namun terasa sakit ketika semakin besar.
Kista juga bisa disebabkan karena konsumsi makanan tidak sehat. Beberapa ciri-ciri yang kerap dirasakan oleh para penderita penyakit ini, antara lain rasa penuh pada perut, rasa nyeri pada panggul, intensitas buang air kecil meningkat, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Kista bisa dibedakan ke dalam beberapa jenis tergantung dari penyebab dan posisinya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini, yaitu dengan tes darah, pemeriksaan panggul, ultrasonografi, dan laparoskopi kista.
-
Tumor
Tumor adalah benjolan yang timbul karena sel-sel tubuh yang tumbuh secara tak terkendali. Kondisi ini biasanya terjadi ketika sel-sel lama masih hidup sedangkan pembentukan sel-sel baru terus berlangsung.
Tumor bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, yakni tumor jinak dan ganas. Contoh tumor jinak yang pada umumnya muncul di kandungan adalah miom dan fibroid ovarium.
Sementara itu, contoh tumor ganas yang kerap menjangkiti kandungan antara lain kanker ovarium dan kanker serviks. Kanker sendiri sebenarnya merupakan tumor ganas yang berkembang dengan cepat dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Banyak faktor yang bisa memicu munculnya tumor di dalam tubuh seperti paparan sinar matahari berlebihan, paparan radiasi, paparan bahan kimia, pola makan tidak sehat, infeksi virus atau bakteri, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol.
Gejala paling umum dari tumor adalah munculnya benjolan pada bagian tubuh tertentu dan gejala spesifik lain bergantung pada lokasi dimana tumor tersebut berkembang. Misalnya tumor pada ginjal akan menimbulkan nyeri panggul dan kencing darah.
-
Kanker
Kanker adalah kondisi medis yang dimunculkan oleh sel abnormal dan ganas di dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker ini bisa terjadi di seluruh bagian tubuh. Kanker sangat berbahaya karena pertumbuhannya merusak sel normal di sekitar dan di bagian tubuh yang lain.
Kanker merupakan penyakit yang timbul karena pertumbuhan sel atau jaringan tidak normal di dalam tubuh. Meskipun tidak menular, kanker adalah tergolong penyakit ganas karena sel-selnya bisa tumbuh dengan sangat cepat dan menjadi tidak terkendali.
Selain itu, kanker merusak fungsi organ yang terkena penyebarannya atau dalam medis disebut dengan metastasis. Penyebaran sel kanker kerap kali terjadi melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening.
Sel yang menjadi kanker bisa berkembang dari semua unsur yang membentuk organ tertentu, namun dalam perkembangannya sel-sel tersebut tumbuh dan jumlahnya menjadi berlipat-lipat sehingga membentuk massa yang disebut dengan tumor.
Baca Juga: Laparoskopi Rahim, Solusi Masalah Kandungan yang Aman
Perkembangan Laparoskopi untuk Menangani Berbagai Masalah Kesehatan
Laparoskopi merupakan jenis prosedur medis yang berguna untuk memeriksa serta mengobati kondisi pada area perut atau panggul yang mengalami gangguan kesehatan. Prosedur ini umumnya disarankan oleh dokter untuk dijalani pasien dengan masalah pada rahim, kantung empedu, atau usus buntu.
Laparoskopi melibatkan pembuatan sayatan kecil sebesar lubang kunci yang dipakai untuk memasukkan sebuah alat berbentuk tabung kecil bernama laparoskop. Alat ini memiliki kamera dan lampu yang akan membantu dokter memeriksa bagian dalam perut untuk ditampilkan pada layar monitor agar lebih jelas.
Prosedur laparoskopi diketahui lebih aman dibandingkan dengan operasi bedah terbuka karena memerlukan sayatan lebih kecil dan menimbulkan rasa nyeri yang lebih minim. Masa pemulihannya pun berlangsung relatif lebih cepat.
Laparoskopi untuk Menangani Kista
Laparoskopi kista dilakukan untuk mengobati kista yang tumbuh pada bagian tertentu di tubuh pasien. Prosedur ini akan melibatkan proses pembedahan minimal invasif untuk membentuk sebuah sayatan berukuran kecil pada dinding perut.
Prosedur laparoskopi memungkinkan wanita untuk mengobati penyakit kista di ovarium tanpa harus melakukan operasi besar atau mengangkat dinding rahim. Meskipun demikian, dalam sejumlah kasus, dokter bisa menyarankan pasiennya untuk melakukan pengangkatan pada salah satu indung telur.
Wanita akan tetap akan bisa memproduksi sel telur secara normal hanya dengan satu indung telur sehingga kemungkinan untuk hamil pun masih ada. Dengan demikian, prosedur laparoskopi dapat mengobati kista pada wanita dengan tetap mempertahankan kemampuan pasien untuk menjalani kehamilan.
Baca Juga: Laparoskopi Usus Buntu, Operasi Minim Nyeri dan Cepat Pulih
Persiapan dan Prosedur Laparoskopi
Sebelum melakukan laparoskopi kista, dokter akan menyarankan pasien untuk menghindari konsumsi jenis obat-obatan pengencer darah seperti aspirin. Pasien juga perlu menghindari berbagai kebiasaan tidak baik seperti konsumsi alkohol dan merokok.
Terdapat juga rangkaian tes pendahuluan termasuk pemeriksaan organ panggul. Pasien akan diminta untuk berpuasa selama 8 hingga 12 jam sebelum menjalani prosedur ini. Setelah itu, dokter akan memberikan anestesi agar pasien tidak merasakan sakit saat prosedur berlangsung.
Dokter akan membuat sayatan kecil di bawah pusar untuk memasukkan laparoskop. Gas karbon dioksida akan dimasukkan ke perut untuk membantu dokter melihat kondisi dengan lebih jelas dan menemukan letak kista. Lalu, dokter akan mengangkat kista dan menutup bekas sayatan dengan jahitan.
Perawatan Pasca Operasi
Setelah operasi laparoskopi kista, pasien akan menjalani masa pemulihan dengan rawat jalan sehingga bisa pulang ke rumah pada hari yang sama setelah prosedur selesai dilakukan. Umumnya pasien akan mengalami efek samping seperti mual dan nyeri pada perut.
Kondisi tersebut normal terjadi setelah menjalani laparoskopi. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Laparoskopi
Beberapa kelebihan laparoskopi kista antara lain rasa sakit minimal, bekas luka yang lebih kecil, proses pemulihan lebih cepat, masa rawat inap yang lebih singkat, dan bisa beraktivitas normal kembali lebih cepat.
Sementara itu, kekurangan dari prosedur laparoskopi meliputi rasa nyeri pasca operasi, risiko infeksi pada bekas sayatan, demam, dan adanya kemungkinan reaksi alergi.
Mendapatkan prosedur laparoskopi kista yang komprehensif dan profesional merupakan kunci untuk mendapatkan hasil terbaik dari prosedur ini. Dengan demikian Anda perlu mendapatkan layanan laparoskopi terbaik dan terpercaya untuk menanganinya.
Selain itu, Anda juga perlu merujuk pada dokter sebelum menentukan pilihan Anda karena mungkin saja kondisi Anda memerlukan prosedur seperti Robotic Surgery atau Laparotomi.
Dapatkan Rekomendasi Laparoskopi Kista dari Medical Assistant Terpercaya
Di Indonesia, ada banyak penyedia layanan kesehatan yang menyediakan layanan histerektomi. Namun, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda? Jangan khawatir, kini ada layanan Medical Assistance dari IMTB.
Medical Assistant kami akan merekomendasi fasilitas kesehatan dan dokter, estimasi biaya, hingga membantu mengurus urusan administrasi rumah sakit tanpa tambahan biaya. Kami siap membantu Anda mendapatkan pengalaman medis terbaik di Indonesia.
Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai layanan kesehatan yang terbaik di Indonesia, silakan hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.