Makanan Pantangan Penderita Epilepsi
Memperhatikan makanan yang dianjurkan dan pantangan penderita epilepsi bisa jadi salah satu upaya untuk mengurangi atau mencegah keparahan gejala epilepsi, seperti kejang. Epilepsi merupakan salah satu penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf pusat.
Menurut Rumah Sakit Universitas Indonesia, ada sekitar 70 juta penduduk dunia yang mengalami epilepsi. Sementara itu, di Indonesia diperkirakan ada 1,5 juta penderita epilepsi. Hasil penelitian tahun 2017 dalam jurnal Neurology menunjukkan angka kejadian epilepsi sekitar 61,44 per 100.000 orang per tahun.
Pengobatan epilepsi ada beberapa macam, yaitu operasi epilepsi pada penderita epilepsi parah, penggunaan obat antiepilepsi, dan penerapan diet yang tepat, yakni memilih makanan yang dianjurkan dan menghindari pantangannya.
Baca Juga: Mengenal Osteoarthritis Lutut, Jenis, Gejala & Penanganan
5 Makanan Pantangan Penderita Epilepsi
Apa manfaat menghindari makanan pantangan makan bagi penderita epilepsi? membuat fungsi otak lebih baik, memperbaiki kondisi tubuh, dan bisa mengontrol kejang. Prinsip utama pemilihan makanan adalah sedikit karbohidrat, tinggi lemak sehat, dan protein sedang. Berikut penjelasannya.
1. Kafein
Kafein merupakan stimulan saraf pusat. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Epilepsy and Behaviour (2018) memaparkan, penelitian pada hewan coba dan manusia menunjukkan ada hubungan antara kafein, kejang, dan obat antiepilepsi.
Namun, gejala kejang yang ditimbulkan dari kafein bisa berbeda pada tiap penderita, tergantung dengan kasus epilepsi itu sendiri dan dosis kafein yang dikonsumsi. Adapun, sumber kafein banyak terdapat pada kopi, teh, dan cokelat.
2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Lemak memang jadi sumber energi utama bagi penderita epilepsi. Namun, dalam pemilihan lemak juga harus tepat. Penderita epilepsi harus menghindari lemak yang tidak sehat, seperti lemak jenuh dan trans. Apa contohnya?
- Daging ayam dengan kulit
- Mayonaise
- Minyak kelapa
- Mentega
- Margarin
- Keju
- Cream
Selain itu, makanan ringan juga bisa mengandung tinggi lemak, seperti kue kering atau olahan keripik. Pengolahan menggunakan minyak juga berpotensi pada konsumsi minyak trans yang tinggi, misal menggunakan minyak goreng berkali-kali.
3. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji menjadi pantangan penderita epilepsi yang perlu dihindari karena makanan tersebut cenderung menggunakan berbagai tambahan pangan.
Misalnya seperti pemanis buatan, pengawet, penyedap seperti MSG, dan lain sebagainya. Medical News Today melansir bahan pemanis buatan, MSG, pewarna bisa memicu kejang.
Baca Juga: Operasi Tulang Belakang, Jenis dan Prosedurnya
4. Jeruk Bali dan Delima
Jeruk bali dan delima merupakan dua buah yang mudah ditemukan di Indonesia. Menurut publikasi dari laman Epilepsy Society, dua buah tersebut tidak memicu kejang epilepsi. Namun, bisa memicu efek samping dari penggunaan obat epilepsi, seperti midazolam, carbamazepine, dan diazepam.
5. Minuman
Minuman yang menjadi pantangan adalah minuman dengan penggunaan gula yang tinggi. Selain itu, alkohol, seperti red wine, white wine, whisky, vodka, brandy, champagne, cocktails juga sebaiknya dihindari.
Konsumsi alkohol berpotensi memicu gejala pada beberapa penderita epilepsi. Selain itu, penelitian dalam jurnal menunjukkan konsumsi buah belimbing atau jus belimbing termasuk pro konvulsan atau memicu kejang epilepsi.
Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Epilepsi
Selain ada pantangan penderita epilepsi, ada juga beberapa makanan yang dianjurkan untuk penderita epilepsi, yakni makanan dengan komponen lengkap namun tetap memperhatikan sumber dan porsinya. Makanan apa yang baik untuk penderita epilepsi? Ini dia:
1. Sumber Karbohidrat Tepat
Ada persepsi tidak boleh makan karbohidrat, tapi yang lebih tepat adalah boleh. Namun, beberapa jenis karbohidrat yang tepat saja, seperti nasi cokelat, roti gandum utuh. Namun, karbohidrat bukan menjadi sumber pemenuhan energi utama bagi penderita epilepsi, melainkan dari lemak sehat.
2. Sumber Lemak Sehat
Penderita epilepsi tetap harus memenuhi kebutuhan protein, pilih protein rendah atau tanpa lemak yang sehat. Terlebih untuk anak-anak yang masih butuh protein untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.
Sumber lemak sehat yang bisa Anda konsumsi yaitu, sumber lemak dari ikan laut, yogurt low fat, chia seed, telur, minyak zaitun, virgin coconut oil, alpukat atau minyak alpukat, jika perlu konsumsi juga suplemen minyak ikan yang biasanya juga mengandung asam lemak omega 3, yaitu:
- Ikan kembung, mackerel, sarden, tuna, tenggiri, salmon, dan teri
- Tiram
- Cod liver oil
- Kacang kedelai
3. Sayur dan Buah-buahan
Efek antioksidan sayur dan buah bagus untuk melawan stress oksidatif sehingga risiko kejang bisa dikurangi. Anda bisa konsumsi sayur kembang kol, kubis, timun, zucchini. Selain itu, jamur, brokoli, dan alpukat bukan hanya memiliki antioksidan tetapi juga mengandung protein.
Baca Juga: Bedah Saraf! Berikut Hal yang Mesti Anda Tahu
Menurut Jurnal Neuropharmacol kacang-kacangan dan polong-polongan dapat mengurangi durasi ketika kejang. Selain itu, beberapa buah memiliki efek anti konvulsan yang cocok untuk penderita epilepsi, yaitu aneka berry, strawberry, murbei. cranberry, pir, mengkudu dan jeruk manis.
4. Cukup Minum Air Putih
Cukup minum air putih juga penting untuk tubuh. Tubuh harus cukup terhidrasi dengan minimal 8 gelas per hari atau sekitar liter. Hindari minuman kemasan yang cenderung tinggi gula, biasakan diri untuk konsumsi air putih yang cukup.
Makanan yang dianjurkan dan pantangan untuk penderita epilepsi bisa Anda terapkan untuk mengurangi gejala, khususnya kejang agar tidak kambuh lagi. Namun, pemilihan makanan untuk epilepsi akan lebih maksimal jika Anda berkonsultasi langsung dengan dokter atau dietisien.
Apapun pengobatan epilepsi, baik secara operasi, obat antiepilepsi ataupun penerapan makanan pantangan penderita epilepsi bisa diatur oleh tenaga profesional. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau terhubung dengan kami dengan menegal lebih dekat layanan yang kami miliki.