Mengenal Abses Otak. Apakah Harus Dioperasi?
Abses otak atau dalam bahasa medis disebut dengan abses serebri adalah suatu kondisi medis ditandai dengan adanya penumpukan cairan bernanah pada ruang kecil di dalam otak. Biasanya kondisi ini bisa dialami oleh pasien karena disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau jamur pada otak.
Munculnya infeksi atau jamur pada otak / selaput otak bisa diakibatkan oleh adanya trauma kepala berat atau juga bisa adanya penyebaran infeksi dari bagian tubuh lainnya. Siapa saja bisa mengalami kondisi seperti ini, sehingga perlu tahu apa penyebabnya, kemudian faktor risiko dan informasi lain.
Dengan mengenali kondisi pada otak ini, maka Anda bisa langsung cepat tanggap dalam menanganinya. Dengan demikian, tidak ada keterlambatan penanganan yang bisa jadi dapat berakibat fatal pada kesehatan masing-masing.
Apa itu Abses Otak?
Abses serebri merupakan salah satu kasus medis yang menyerang bagian otak, yakni adanya penumpukan cairan berupa nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur di dalam otak. Kondisi ini termasuk berbahaya karena dapat mengancam nyawa.
Bahkan dalam beberapa kasus dapat berisiko menyebabkan peradangan yang bisa mempengaruhi fungsi otak hingga sepsis dan kematian. Kondisi ini bisa dialami oleh semua kalangan usia, akan tetapi akan lebih sering terjadi pada usia 30 sampai dengan 45 tahun.
Tidak hanya itu saja, abses serebri lebih berisiko terjadi pada orang yang menderita penyakit kronis serta memiliki sistem imunitas pada tubuh yang rendah. Penyakit kronis yang dapat menimbulkan terjadinya penumpukan cairan nanah, misalnya saja seperti berikut:
- HIV /AIDS
- Diabetes
- Kanker
Apa yang Menyebabkan Abses Otak?
Seperti yang dibahas sebelumnya, penumpukan cairan berupa nanah pada otak ini terjadi karena disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur. Ada beberapa jenis patogen yang seringkali menjadi penyebab terjadinya penumpukan cairan berupa nanah pada otak, yakni:
- Bacteroides
- Staphylococcus
- Streptococcus
- Enterobacter
- Jamur Aspergillus
- Parasit Toxoplasma gondii
Patogen yang telah disebutkan di atas bisa masuk serta menginfeksi otak ketika terjadi cedera berat pada bagian kepala, kemudian adanya tindakan operasi di otak, kemudian penyebaran infeksi dari bagian tubuh lainnya.
Gejala Abses Otak
Gejala yang biasanya akan timbul ketika seseorang mengidap abses serebri bermacam-macam. Biasanya gejala tersebut muncul secara perlahan selama beberapa minggu, namun juga bisa secara tiba-tiba, lho. Berikut ini gejalanya:
- Perubahan kesadaran
- Kekakuan pada bagian leher
- Demam
- Muntah
- Penurunan fungsi bicara
- Penurunan tajam pada fungsi penglihatan
- Penurunan gerak dan fungsi otot
- Sensasi berkurang
Kapan Perlu ke Rumah Sakit?
Lantas, kapan perlu datang ke rumah sakit? Anda harus segera berobat atau melakukan pengecekan ke rumah sakit apabila terjadi gejala yang mengarah ke abses serebri, misalnya saja seperti demam tinggi yang diikuti dengan gejala lain atau gangguan neurologi lainnya.
Segera saja datang ke rumah sakit agar Anda bisa dengan cepat mendapatkan penanganan sesuai kebutuhan masing-masing. Semakin cepat penanganannya, maka semakin cepat pula Anda bisa sembuh dari kondisi tersebut.
Untuk menggali apakah Anda mengalami abses serebri atau tidak dengan adanya gejala-gejala tersebut, maka akan dilakukan beberapa tindakan medis, yakni dengan pemeriksaan neurologi secara lengkap.
Pemeriksaan yang dimaksud nantinya akan menggambarkan ada atau tidaknya penekanan pada otak akibat adanya abses. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk mendapatkan diagnosa yang tepat ada beberapa, yakni sebagai berikut:
- CT Scan dan MRI, yang mana bertujuan untuk melihat adanya pembentukan abses di dalam otak atau tidak.
- Pungsi lumbal, yang digunakan sebagai metode untuk mengambil sampel cairan otak dari tulang belakang, kemudian akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan mikroskopis agar dapat diketahui penyebab abses pada otak.
Dengan kedua tindakan pemeriksaan tersebut Anda bisa memastikan apakah gejala yang selama ini dirasakan dikarenakan adanya abses di dalam otak atau masalah lainnya.
Baca juga: Waspadai Gejala Kanker Otak Ini dan Cara Mengeceknya
Apakah Abses Otak Harus Operasi?
Sebenarnya kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter apabila abses berukuran kurang dari 2,5 cm dari kepala. Namun, apabila ukuran abses melebihi ukuran tersebut maka harus dilakukan pembedahan atau operasi.
Operasi juga akan dilakukan ketika terjadi kegagalan dalam terapi antibiotik, misalnya ukuran abses tetap meski sudah terapi bahkan membesar. Prosedur operasi juga bisa dilakukan apabila terdapat risiko pecahnya kantung abses pada otak karena sangat berbahaya.
Sedangkan untuk memutuskan apakah perlu dioperasi atau tidak merupakan hal yang akan disampaikan oleh dokter yang melayani Anda. Jadi, pastikan lakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Ketika sudah berada diambang ketidaknyamanan akibat suatu penyakit, terkadang Anda tidak bisa berpikir untuk melangkah. Maka dari itu, Anda membutuhkan layanan medical assistance dari IMTB untuk merencanakan perawatan medis.
Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) merupakan agensi medis yang berkomitmen untuk mewujudkan pengalaman perawatan medis yang mudah dan cepat untuk pasien, termasuk operasi tulang belakang.
Medical Assistance merupakan layanan yang tidak memungut biaya dari pasien. Medical Assistant kami akan memberikan rekomendasi rumah sakit yang sesuai dengan kondisi pasien dan anggaran yang disiapkan.
Selain itu, kami juga akan membantu seluruh proses administrasi di rumah sakit, memastikan Anda tidak perlu antri, bahkan hingga mengurus asuransi Anda.
Dapatkan layanan rumah sakit VIP tanpa biaya tambahan!
Segera hubungi Medical Assistant IMTB.