Mengenal Gastroskopi, Bedanya dengan Endoskopi hingga Biaya
Gastroskopi bertujuan untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas seseorang menggunakan instrumen fleksibel yang disebut gastroskop. Alat gastroskop tersebut dimasukkan melalui mulut dan turun ke kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus kecil.
Walaupun terkesan menakutkan, prosedur ini sangatlah aman alias tidak membahayakan. Justru, metode ini sangat disarankan demi mendapatkan hasil pemeriksaan tepat sasaran. Tentunya, diagnosa yang tepat juga akan mengantarkan pasien mendapatkan obat yang tepat pula.
Prosedur ini juga disebut sebagai endoskopi atas karena berhubungan dengan pemeriksaan di area atas tubuh. Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Untuk mengetahui bedanya serta kisaran biaya medisnya, cobalah membaca artikel ini hingga akhir!
Baca Juga: Laparoskopi Usus Buntu, Operasi Minim Nyeri dan Cepat Pulih
Apa Bedanya Gastroskopi dengan Endoskopi?
Sebenarnya, tidak ada perbedaan khusus dari kedua istilah tersebut. Hanya saja, terdapat kecenderungan umum dan khusus dari sisi penyebutannya. Gastroskopi merupakan istilah khusus yang mengacu pada endoskopi saluran pencernaan bagian atas, termasuk kerongkongan, lambung, dan bagian awal usus kecil.
Di sisi lain, endoskopi menjadi istilah yang lebih umum, mengacu pada prosedur medis di mana dokter memeriksa bagian dalam tubuh menggunakan alat yang disebut endoskop. Endoskopi dapat melibatkan pemeriksaan berbagai bagian tubuh, seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, atau organ lainnya.
Kondisi yang Perlu Ditangani dengan Gastroskopi
Prosedur endoskopi atas ini umumnya digunakan untuk mendiagnosis atau mengevaluasi kondisi medis tertentu. Di antaranya sebagai berikut:
- Tukak Lambung atau Duodenum, yaitu adanya luka pada dinding dalam organ pencernaan yang dapat menyebabkan perdarahan atau rasa sakit.
- Refluks Asam, yaitu menilai kerusakan pada kerongkongan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.
- Kanker Lambung atau Esofagus, yaitu mendeteksi adanya tumor atau lesi ganas di dalam lambung atau esofagus.
- Disfagia atau gangguan menelan seperti adanya penyempitan (stenosis) atau adanya pertumbuhan yang mengganggu di kerongkongan.
- Penyakit Celiac atau kerusakan pada usus halus yang disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap gluten.
Risiko dan Efek Sampingnya
Segala tindakan medis selalu memiliki risiko dan efek samping. Oleh karena itu, pasien diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah tindakan ini diperlukan atau tidak. Adapun risiko dan efek samping yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Luka tusukan pada lambung: Kemungkinan terjadi saat memasukkan atau memindahkan endoskop di dalam lambung.
- Pendarahan: Meskipun jarang, tindakan seperti pengambilan biopsi atau pengobatan untuk kondisi tertentu dapat menyebabkan pendarahan.
- Infeksi paru: Dapat terjadi jika pasien muntah selama prosedur, menyebabkan cairan masuk ke paru-paru.
- Serangan jantung: Sangat jarang terjadi, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit jantung.
- Masalah pernapasan: Terutama karena penggunaan obat bius, tetapi biasanya diatasi dengan memberikan oksigen selama prosedur.
- Reaksi alergi: Mungkin terjadi terhadap obat bius atau bahan lain yang digunakan selama prosedur.
- Stroke: Risiko ini sangat kecil, tetapi mungkin terjadi, terutama pada pasien dengan faktor risiko tertentu.
Prosedur yang Akan Dilakukan
Saat hendak menggunakan endoskopi atas atau endoskopi saluran pencernaan bagian atas ini, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan. Prosedur ini nantinya akan dijelaskan oleh petugas medis agar pasien siap selama proses tindakan.
Namun, mengetahuinya terlebih dahulu dapat menjadi bekal penting agar pemahaman Anda jauh lebih matang tentang proses tindakannya. Adapun prosedur endoskopi adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Pembekuan Sel Telur: Tujuan, Manfaat, dan Prosedur
- Sebelum prosedur gastroskopi dimulai, pasien harus mengonsumsi cairan bening seperti kuah kaldu, kopi, dan teh minimal 8 jam sebelum tindakan.
- Hindari meminum obat pengecer darah atau obat yang dapat membekukan darah seperti aspirin.
- Pasien wajib melepaskan kacamata, lensa kontak, atau gigi palsu jika ada, dan berbaring di meja pemeriksaan.
- Pasien akan dibius dan diberikan obat penenang sehingga akan berada pada kondisi setengah sadar demi melancarkan proses pemeriksaan.
- Dokter memasang sensor pada tubuh pasien untuk memonitor tekanan darah, pernapasan, dan detak jantung selama prosedur.
- Pasien diberi semprotan agar tenggorokannya tidak terasa saat dokter memasukkan alat, dan juga diberikan obat untuk membuatnya lebih tenang.
- Dokter memasukkan alat yang disebut endoskop melalui mulut pasien untuk memeriksa bagian atas saluran pencernaan.
- Dokter melihat layar monitor untuk memeriksa keadaan dalam lambung dan kerongkongan, sambil memompa udara agar gambar lebih jelas.
- Jika diperlukan, dokter bisa mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut atau melakukan tindakan lain seperti menghentikan pendarahan.
- Setelah selesai, alat tersebut ditarik perlahan-lahan dari mulut pasien.
- Pasien diamati selama beberapa waktu setelah prosedur sebelum diperbolehkan pulang.
- Prosedur ini biasanya tidak terlalu lama, sekitar 15-30 menit, tergantung pada kondisi pasien dan apa yang perlu dilakukan selama prosedur.
Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan?
Biaya gastroskopi bervariasi tergantung pada fasilitas kesehatan dan tingkat keparahan kondisi. Secara umum, biaya dapat dimulai dari sekitar Rp1.300.000 untuk setiap satu kali tindakan endoskopi atas ini. Tentunya, Anda harus menyediakan budget lebih sebagai jaga-jaga.
Apabila ingin melakukan gastroskopi, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah konsultasikan masalah kesehatan Anda kepada dokter selaku ahli di bidang ini. Anda bisa dapatkan sesi konsultasi tersebut melalui Layanan Digestive Center dari IMTB atau Layanan Medical Assistance dari IMTB.
Referensi:
https://www.alodokter.com/gastroskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui
https://gleneagles.com.my/id/medical-specialties/gastroenterology/gastroscopy-endoscopy