Mengenal Metode Histerektomi: Laparoskopi, Vaginal, dan Abdominal

Mengenal Metode Histerektomi: Laparoskopi, Vaginal, dan Abdominal

Histerektomi laparoskopi menjadi salah satu prosedur yang kerap direkomendasikan oleh dokter bagi wanita yang mengalami masalah fatal dengan organ reproduksinya.

Prosedur ini melibatkan pengangkatan organ reproduksi wanita seperti rahim, saluran telur (tuba falopi), atau indung telur (ovarium).

Prosedur histerektomi termasuk ke dalam jenis operasi besar sehingga biasanya menjadi opsi terakhir bagi banyak pasien. 

Selain histerektomi, kondisi Anda mungkin juga dapat ditangani dengan prosedur Robotic Surgery, Laparoskopi, dan Laparotomi.

Sebelum sampai kepada keputusan untuk menjalani prosedur medis yang satu ini, sebaiknya Anda mengetahui tentang histerektomi dan beberapa informasi penting yang berkaitan dengannya. 

Apa itu Histerektomi? 

Histerektomi adalah bahasa medis untuk prosedur pengangkatan rahim atau uterus.

Rahim merupakan salah satu organ reproduksi wanita yang menjadi tempat bagi janin untuk tumbuh dan berkembang sebelum dilahirkan. 

Dinding rahim yang disebut sebagai endometrium memiliki kelenjar dan pembuluh darah yang mengalami penebalan dan meluruh ketika tidak dibuahi.

Kondisi ini menyebabkan wanita mengalami menstruasi setiap bulannya.

Rahim maupun organ reproduksi lain bisa mengalami kelainan karena konsumsi obat-obatan, genetik, penyakit, maupun faktor lain. 

Untuk itu, prosedur histerektomi diperlukan untuk mengatasinya. Wanita yang telah menjalani prosedur medis ini tidak akan mengalami menstruasi dan kehamilan lagi. 

Jenis-Jenis Histerektomi

Histerektomi dibagi menjadi tiga jenis, yakni parsial, total, dan radikal.

  • Histerektomi parsial yang hanya mengangkat rahim saja.
  • Histerektomi total melibatkan pengangkatan rahim dan serviks.
  • Histerektomi radikal bertujuan mengangkat rahim dan struktur reproduksi yang lain seperti saluran telur dan indung telur.

7 Kondisi yang Membutuhkan Histerektomi

Ada sejumlah kondisi yang membuat seseorang memerlukan prosedur histerektomi laparoskopi , yaitu:

1. Radang Panggul 

Radang panggul bisa terjadi akibat dari infeksi yang menyerang organ reproduksi wanita.

Infeksi tersebut umumnya menyerang serviks, rahim, atau indung telur. Infeksi bakteri yang menyerang organ reproduksi ini biasanya terjadi akibat penyakit menular seksual. 

Kondisi radang panggul sangat umum terjadi pada wanita dengan rentang usia antara 15 hingga 25 tahun atau wanita yang aktif melakukan hubungan seksual.

Salah satu gejala yang menunjukkan seseorang terserang radang panggul adalah munculnya rasa nyeri pada perut bagian bawah atau area panggul.

Kondisi ini bisa berkembang semakin parah sehingga mengakibatkan kehamilan di luar kandungan dan bahkan kemandulan.

Untuk itu, radang panggul perlu ditangani dengan prosedur yang tepat sesegera mungkin.

2. Menorrhagia

Menorrhagia merupakan suatu kondisi ketika darah yang keluar ketika menstruasi jumlahnya berlebihan, biasanya melampaui 80 ml darah.

Kondisi ini juga bisa disebabkan karena periode menstruasi yang berlangsung lebih lama dari interval menstruasi yang biasanya normal terjadi.

Menorrhagia lebih sering terjadi pada wanita muda yang baru mengalami masa pubertas atau wanita pada rentang usia antara 40 hingga 50 tahun. 

3. Miom

Miom merujuk pada sebuah tumor jinak yang muncul pada dinding rahim seorang wanita.

Tumor ini tidak akan menjadi masalah jika ukurannya kecil.

Namun jika berkembang dan terus tumbuh membesar, maka akan memunculkan berbagai masalah seperti nyeri pada perut atau pendarahan berlebih ketika haid. 

4. Endometriosis

Kondisi lain yang bisa memerlukan prosedur histerektomi laparoskopi adalah endometriosis.

Penyakit ini mengakibatkan jaringan pada dinding rahim tumbuh bahkan hingga keluar rongga rahim.

Bahkan jaringan ini bisa tumbuh di organ lain seperti ovarium, vagina, lapisan perut, usus, maupun saluran kemih. 

5. Adenomiosis

Adenomiosis merupakan sebuah kondisi dimana lapisan pada permukaan dinding rahim justru tumbuh di dalam otot dinding rahim.

Pasalnya, dalam kondisi normal, jaringan tersebut hanya membungkus permukaan rongga rahim saja.

Adenomiosis umumnya jinak dan tidak akan berkembang menjadi kanker. 

Meskipun demikian, dalam sejumlah kasus, adenomiosis bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Karena tergolong jinak dan memiliki gejala yang cukup umum, orang banyak yang salah mengartikannya sebagai gangguan kesehatan lain seperti konstipasi. 

6. Prolaps Uteri

Prolaps uteri merupakan sebutan untuk kondisi rahim yang lebih longgar dan umum terjadi apabila otot dasar panggul serta jaringan di sekitarnya melemah.

Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari usia, perubahan hormon, maupun proses persalinan yang sulit. 

Meskipun kondisi ini tidak terlalu berbahaya, penderita kondisi ini membutuhkan penanganan yang tepat untuk mengembalikan kondisinya.

Prolaps uteri bisa terjadi pada wanita di berbagai rentang usia. 

Wanita dengan risiko tertinggi untuk mereka gangguan ini adalah mereka yang memasuki masa menopause atau sering melahirkan secara normal. 

7. Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang leher rahim, yakni saluran yang menghubungkan vagina dan rahim.

Jenis kanker ini bisa menjangkiti wanita dengan usia berapapun.

Namun, risiko kanker ini lebih tinggi pada mereka yang aktif berhubungan seksual, juga wanita pada usia 30 hingga 45 tahun. 

Metode Histerektomi 

Metode histerektomi bisa dibedakan berdasarkan cara melakukannya. Untuk menentukan jenis yang paling cocok juga tergantung pada kondisi pasien dan faktor-faktor lainnya.

Anda dapat mengetahui lebih lengkapnya dengan penjelasan 3 jenis metode histerektomi berikut.

1. Histerektomi Laparoskopi

Prosedur ini melibatkan proses memasukkan alat bernama laparoskop yang dilengkapi kamera melalui sayatan kecil di perut.

Lalu, pengangkatan rahim juga akan dilakukan melalui sayatan kecil.

Oleh karenanya, histerektomi laparoskopi lebih minim rasa nyeri, mengurangi risiko infeksi, dan membutuhkan durasi masa pemulihan yang lebih singkat. 

2. Histerektomi Vaginal

Prosedur ini melibatkan pengangkatan rahim melalui vagina sehingga tidak perlu membuat sayatan pada perut.

Histerektomi vaginal tidak disarankan bagi wanita yang mengalami perlengketan (adhesi) jaringan sekitar karena sebelumnya pernah melakukan operasi atau ukuran rahim yang besar.

Metode ini juga lebih minim komplikasi dan memerlukan masa penyembuhan lebih cepat. 

3. Histerektomi Abdominal

Prosedur ini juga melibatkan pembuatan sayatan pada perut untuk melakukan pengangkatan rahim.

Umumnya, prosedur ini bisa dilakukan pada wanita yang mengalami kondisi berikut ini:

  • perlengketan atau memiliki ukuran rahim yang besar karena fibroid
  • ada perlengketan dengan jaringan sekitar
  • memiliki tumor panggul
  • atau jika dokter berencana untuk mengangkat rahim dan ovarium.

Persiapan dan Prosedur Histerektomi

Persiapan sebelum menjalani histerektomi laparoskopi umumnya meliputi pemeriksaan pap smear, biopsi endometrium, ultrasonografi, serta pemeriksaan darah secara umum.

Untuk mengurangi risiko infeksi, pasien biasanya diminta untuk mandi dengan sabun antiseptik dan mendapatkan infus antibiotik. 

Sebelum operasi dilakukan, pasien juga akan mendapatkan anestesi umum sehingga tidak akan sadarkan diri selama prosedur berlangsung. 

Proses pengangkatan rahim dengan prosedur ini umumnya memerlukan waktu selama 1 hingga 2 jam.

Setelah selesai, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk dipantau. Kemudian, pasien akan diresepkan obat-obatan anti infeksi dan anti nyeri. 

Histerektomi laparoskopi tak hanya membantu menghilangkan penyakit namun juga meningkatkan kualitas hidup wanita.

Selain itu, terdapat juga Laparoskopi Rahim, Solusi Masalah Kandungan yang Aman.

Karenanya, memilih layanan kesehatan terpercaya yang menyediakan prosedur terbaik untuk Anda sangat penting demi keberhasilan operasi tersebut.

Dapatkan Histerektomi Laparoskopi Terbaik Bersama IMTB

Di Indonesia, ada banyak penyedia layanan kesehatan yang menyediakan layanan histerektomi.

Namun, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda?

Jangan khawatir, kini ada layanan Medical Assistance dari IMTB.

Medical Assistant kami akan merekomendasi fasilitas kesehatan dan dokter, estimasi biaya, hingga membantu mengurus urusan administrasi rumah sakit tanpa tambahan biaya.

Kami siap membantu Anda mendapatkan pengalaman medis terbaik di Indonesia.

Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai layanan kesehatan yang terbaik di Indonesia, silakan hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Menu