Mengenal Pengertian serta Jenis-jenis Stent Jantung

Mengenal-Pengertian-serta-Jenis-jenis-Stent-Jantung

Pada pasien penyakit jantung, kerap kali perlu melakukan tindakan pasang stent jantung atau Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Namun, ada beberapa jenis stent jantung yang perlu dipahami.

Tiap jenis stent jantung memiliki keunikan dan tujuannya masing-masing.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa saja jenis-jenis stent jantung.

Baca Juga: Mengenal Cath Lab: Prosedur Medis untuk Pemeriksaan Jantung

Apa Itu Stent Jantung?

stent jantung

Stent jantung adalah perangkat medis berbentuk silinder yang digunakan untuk membantu membuka dan menjaga aliran darah tetap lancar di pembuluh darah arteri koroner. 

Stent digunakan dalam prosedur Percutaneous Coronary Intervention (PCI), yang merupakan tindakan untuk akan memasukkan kateter karet kecil dan tipis di mana bagian ujungnya terdapat balon yang dilapisi stent.

Tujuan dari pemasangan stent adalah untuk mengatasi penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner yang disebabkan oleh aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding arteri.

Jenis-Jenis Stent Jantung

stent jantung

Secara umum, terdapat tiga jenis stent yang digunakan untuk mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah, yaitu:

1. Stent Metal atau Bare Metal Stent (BMS)

Stent metal terbuat dari bahan logam, biasanya stainless steel atau logam lain yang tahan korosi dan umumnya tidak menyebabkan reaksi alergi.

Pemasangan stent jantung ini biasanya dilakukan dengan bantuan balon.

Stent metal memiliki struktur berpori-pori yang memungkinkan mereka mengembang ketika ditempatkan di dalam arteri koroner selama prosedur angioplasti.

Setelah ditempatkan, stent metal membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan mencegahnya kembali menyempit.

2. Stent Berlapis Obat atau Drug Eluting Stent (DES)

Stent berlapis obat adalah jenis stent jantung yang memiliki lapisan obat khusus di permukaannya.

Lapisan ini mengandung obat yang dirancang untuk menghambat pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan di sekitar stent.

Adanya jaringan parut dapat menyebabkan penyempitan kembali arteri koroner (restenosis).

Oleh karena itu, stent berlapis obat membantu mengurangi risiko restenosis dan memperpanjang efektivitas stent.

3. Stent Bioresorbsi

Stent bioresorbsi, atau Bioresorbable Stent (BRS) adalah jenis stent yang terbuat dari bahan yang dapat larut atau resorbsi dalam tubuh seiring waktu.

Umumnya, jenis stent ini dibuat dari bahan biodegradable yang dapat dipecah oleh enzim tubuh.

Setelah ditempatkan di dalam arteri koroner, stent akan terserap secara bertahap akan larut dalam tubuh.

Proses ini meninggalkan arteri koroner yang kembali normal tanpa stent permanen. 

Meski begitu, stent ini hanya bisa digunakan pada kondisi tertentu.

4. Stent Graft

Stent graft atau stent covered merupakan jenis stent yang memiliki lapisan khusus, misalnya polytetrafluoroethylene atau dacron.

Jenis stent ini umumnya digunakan pada kondisi aneurisma atau pelebaran arteri yang tidak normal.

Berbeda dengan jenis stent lainnya, tujuan dari pemasangan stent graft ini adalah untuk memperkuat dinding arteri dan mencegahnya pecah atau robek.

5. Stent Bioaktif

Stent bioaktif adalah gabungan antara stent berlapis obat dengan bahan yang mampu memicu pertubuhan sel endotel.

Tujuan dari pemasangan stent bioaktif adalah untuk menghambat perkembangan sel penyebab penyumbatan, sekaligus memicu pertumbuhan sel yang memperkuat arteri.

Meski demikian, stent jenis ini masih dikembangkan dan perlu diteliti lebih lanjut tingkat efektivitas dan keamanannya.

Persiapan Sebelum Prosedur

Percutaneous Coronary Intervention

Sebelum menjalani prosedur pemasangan stent jantung, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, meliputi:

1. Konsultasi dengan Dokter

Pertama-tama, pasien harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kardiologi untuk menentukan apakah pemasangan stent jantung diperlukan dan sesuai untuk kondisi kesehatan pasien.

Dokter juga akan menginformasikan mengenai resiko dan meminta persetujuan pasien sebelum tindakan.

2. Pemeriksaan Kesehatan

Setelah konsultasi, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk tes darah, dan elektrokardiogram (EKG).

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan jantung pasien, mengetahui tingkat penyumbatan pada pembuluh darah, dan menentukan jenis stent jantung yang akan digunakan.

3. Pemantauan Obat-obatan dan Alergi

Pasien harus memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat-obatan resep dan obat-obatan bebas.

Beberapa obat mungkin perlu dihentikan atau disesuaikan dosisnya sebelum prosedur stent.

Pastikan dokter mengetahui jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

4. Puasa

Biasanya, pasien diinstruksikan untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur pemasangan stent.

Hal ini dilakukan agar perut dalam kondisi kosong dan meminimalkan risiko mual atau muntah selama prosedur.

Baca juga: Perawatan dan Pantangan Makanan Pasca Pasang Ring Jantung

Berapa Lama Pemasangan Stent?

Lama pemasangan stent bervariasi tergantung pada jenis stent dan lokasi pemasangannya. Berikut penjelasan detailnya:

Jenis Stent:

  • Stent Jantung: Rata-rata, pemasangan stent jantung memakan waktu 30-60 menit. Namun, pada kasus kompleks, bisa berlangsung hingga 2-3 jam.
  • Stent Ginjal (DJ Stent): Pemasangan DJ stent biasanya lebih cepat, sekitar 15-30 menit.
  • Stent Lainnya: Lama pemasangan stent di organ lain seperti ureter, pankreas, dll. bervariasi tergantung lokasi dan kompleksitas prosedurnya.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Durasi:

  • Tingkat Kerusakan: Semakin parah kerusakan, semakin lama prosedurnya.
  • Jumlah Stent: Semakin banyak stent yang dipasang, semakin lama prosedurnya.
  • Kondisi Pasien: Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk persiapan dan pemulihan.
  • Pengalaman Dokter: Dokter yang lebih berpengalaman mungkin dapat menyelesaikan prosedur lebih cepat.

Berapa Lama Stent Jantung Dilepas?

Stent adalah tabung kecil yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk membuka saluran yang tersumbat. Stent dapat digunakan di berbagai bagian tubuh, termasuk ginjal, ureter, jantung, dan pembuluh darah. Lama waktu stent perlu dilepas tergantung pada beberapa faktor, seperti:

Jenis Stent:

  • Stent yang dapat diserap: Stent ini terbuat dari bahan yang larut dalam tubuh secara alami. Biasanya stent ini tidak perlu dilepas dan akan larut dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Stent permanen: Stent ini terbuat dari bahan yang tidak larut dalam tubuh dan perlu dilepas pada waktu tertentu.

Lokasi Stent:

  • Stent ginjal dan ureter: Stent ini biasanya dilepas dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan.
  • Stent jantung: Stent koroner biasanya dilepas dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun. Stent katup jantung mungkin perlu dilepas setelah beberapa tahun.
  • Stent pembuluh darah: Stent perifer (seperti di kaki) biasanya dilepas dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun.

Kondisi Medis:

  • Penyebab penyumbatan: Jika penyebab penyumbatan dapat diatasi, stent mungkin dapat dilepas lebih awal.
  • Kesehatan pasien: Pasien dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya mungkin perlu memasang stent lebih lama.

Gejala Komplikasi:

  • Nyeri: Nyeri yang signifikan di sekitar area stent dapat menandakan infeksi atau masalah lainnya.
  • Demam: Demam dapat menandakan infeksi.
  • Mual dan muntah: Mual dan muntah dapat menandakan batu ginjal atau masalah lainnya.
  • Darah dalam urin: Darah dalam urin dapat menandakan infeksi atau batu ginjal.

Proses Pelepasan Stent:

Pelepasan stent biasanya dilakukan melalui prosedur rawat jalan yang disebut sistoskopi. Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan sistoskop (alat tipis dengan kamera) ke dalam uretra dan kandung kemih untuk menemukan stent. Stent kemudian dihilangkan dengan snare atau laser.

Prosedur Pemasangan Stent

Percutaneous Coronary Intervention

Pemasangan stent dimulai dengan prosedur angiografi, yaitu prosedur untuk memvisualisasikan pembuluh darah pasien dengan bantuan sinar X untuk menemukan lokasi penyumbatan atau penyempitan.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang prosedur angiografi, cek artikel berikut “Angiografi Jantung: Pengertian, Prosedur, Hasil, dan Risiko Pemeriksaan“.

Setelah lokasi penyumbatan atau penyempitan ditemukan, prosedur pemasangan stent akan dilakukan.

Pada prosedur ini, kateter khusus dengan balon di ujungnya dimasukkan melalui arteri di pangkal paha, atau lengan atas dan dipandu menuju arteri koroner yang menyempit.

Saat kateter mencapai area yang menyempit, balon ditiupkan untuk memperlebar arteri yang tersumbat sehingga aliran darah kembali normal.

Setelah itu, stent jantung yang sebelumnya terlipat akan ditempatkan di bagian arteri yang melebar untuk menjaga agar arteri tetap terbuka. 

Konsultasi Jenis Stent yang Tepat dengan Dokter Jantung Terbaik

Pemasangan ring atau stent pada jantung saat ini menjadi salah satu cara untuk membantu menangani masalah jantung koroner.

Jika Anda membutuhkan rekomendasi perawatan jantung terbaik di Indonesia yang sesuai untuk Anda, IMTB siap membantu Anda.

Layanan medical assistance kami akan memberikan rekomendasi rumah sakit terbaik untuk Anda, estimasi biaya rumah sakit, bantuan untuk mengurus administrasi rumah sakit hingga klaim asuransi, kami siap membantu Anda.

Dan semua itu kami lakukan tanpa tambahan biaya, karena kami telah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit di Indonesia.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan medical assistant kami jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut tentang layanan operasi jantung.

 

Reference: 

Menu