Mengenal Seputar Operasi Tulang Belakang

Operasi Tulang Belakang IMTB

Rasa nyeri tulang belakang dapat menjadi gejala dari berbagai jenis gangguan, dari kelelahan berlebih, nyeri otot berlebih, hingga saraf kejepit. Dalam skenario terburuk, rasa nyeri yang Anda alami akan memerlukan tindakan operasi tulang belakang. 

Sebelum menjalani prosedur, umumnya dokter Anda akan merekomendasikan beberapa jenis pengobatan dan penanganan lainnya seperti Fisioterapi Saraf sebelum mengambil keputusan untuk melakukan operasi.

Operasi tulang belakang merupakan salah satu tindakan medis yang memerlukan spesialisasi khusus dan pengalaman yang memadai dari dokter atau ahli yang melakukan tindakan ini. 

Penjelasan Operasi Tulang Belakang

Operasi tulang belakang adalah prosedur pengobatan untuk mengatasi berbagai permasalahan tulang belakang melalui teknik pembedahan. Umumnya prosedur ini menjadi opsi terakhir apabila tindakan medis sebelumnya tidak kunjung memberikan hasil yang dibutuhkan.

Dengan perkembangan teknologi terkini, terdapat juga Robotic Spine Surgery yang menggunakan teknologi robotik untuk membantu prosedur operasi yang dokter lakukan.

Berbagai Jenis Prosedur Operasi Tulang Belakang

Tiap kondisi yang memerlukan operasi tulang belakang seringkali memiliki detail yang membutuhkan teknik, peralatan, hingga spesialisasi tertentu dari dokter yang mengoperasikan prosedur. 

Jenis prosedur operasi ini juga dapat ditentukan dari kondisi pasien yang mungkin membutuhkan perawatan lebih dari pasien pada umumnya. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait jenis-jenis operasi tulang belakang, berikut adalah penjelasannya.

1. Operasi Dekompresi

Prosedur operasi tulang belakang dalam kategori dekompresi ditujukan untuk menghilangkan rasa nyeri pada gangguan saraf tulang belakang.

Untuk caranya sendiri adalah dengan menghilangkan bagian pada tulang belakang yang sudah menekan saraf tersebut. Adapun teknik yang digunakan pada jenis dekompresi, yaitu:

  • Laminotomi: untuk mengurangi tekanan pada akar saraf tulang belakang dengan cara melakukan pemotongan sebagian lamina, yakni bagian dari struktur tulang kanal tulang belakang.
  • Laminektomi: untuk mengurangi tekanan pada saraf tulang belakang dengan mengangkat seluruh lamina sehingga peradangan bisa dikurangi dengan lebih baik.
  • Disektomi: untuk menghilangkan tekanan saraf tulang belakang yang disebabkan bentuk cakram pada tulang belakang tidak normal. Prosedur ini juga dilakukan untuk menangani kerusakan yang menyebabkan peradangan saraf.

2. Operasi Stabilisasi

Prosedur operasi stabilisasi digunakan untuk membantu mengembalikan posisi tulang belakang menjadi lebih stabil. Dengan prosedur ini, tekanan pada saraf tulang belakang tersebut dicegah.

Operasi stabilisasi juga bisa dilakukan secara bersamaan bersama dengan operasi dekompresi. Berikut adalah sejumlah teknik yang dikategorikan sebagai operasi stabilisasi:

  • Spinal Fusion: penyatuan tulang belakang yang paling umum menangani nyeri punggung kronis non spesifik dengan perubahan degeneratif. Dokter akan menghubungkan dua tulang belakang yang berdekatan untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh pergerakan keduanya. 
  • Vertebroplasti: dilakukan dengan cara menyuntikkan zat seperti semen ke bagian yang telah mengalami patah tulang sehingga tulang belakang akan kembali pada bentuk semula.
  • Kifoplasti: mirip vertebroplasti, prosedur ini juga menangani patah tulang kompresi pada tulang belakang akibat kondisi osteoporosis atau cedera. Dokter akan memasukkan membuat celah pada tulang belakang untuk memasukkan bahan semen akrilik khusus dan memperbaiki lengkungan tulang belakang akibat patah tulang punggung.

Siapa Saja yang Membutuhkan Operasi Tulang Belakang?

Tindakan medis ini tidak termasuk ke dalam tindakan medis gawat darurat sehingga seringkali dokter akan mencoba mengobati kondisi pasien dengan cara non bedah. Jika solusi-solusi tersebut tidak juga berhasil, maka dokter baru akan merekomendasikan operasi ini.

Dengan demikian, operasi tulang belakang seringkali digunakan untuk menindaklanjuti sejumlah kondisi seperti:

  • Patah tulang belakang 
  • Osteoporosis
  • Tumor, infeksi, atau masalah akar saraf 
  • Sindrom cauda equina
  • Kelainan cakram tulang belakang karena usia lanjut
  • Skoliosis 
  • Penekanan sumsum tulang belakang dan saraf (stenosis tulang belakang)
  • Kifosis 
  • Spondylolisthesis
  • Mielopati (kelainan pada saraf tulang belakang)
  • Kerusakan pada tulang belakang
  • Adanya penyempitan pada ruang tulang belakang.

Risiko Prosedur

Operasi tulang belakang cenderung aman untuk dilakukan. Meskipun demikian, sebagaimana prosedur bedah pada umumnya, operasi ini juga memiliki risiko tersendiri. Beberapa risiko dari prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Penggumpalan darah
  • Luka sayat yang bisa saja sulit sembuh
  • Nyeri di area tulang apabila melakukan cangkok tulang
  • Kerusakan pembuluh darah
  • Kerusakan saraf dekat lokasi operasi
  • Nyeri di bagian tulang belakang
  • Robeknya selaput pelindung saraf tulang belakang.

Dalam kondisi tertentu seperti keluarnya cairan dari luka operasi, menggigil, demam, pembengkakan dan merah pada area operasi, wajah kebas, dan kelumpuhan harus langsung mengunjungi dokter. Dengan begitu, dokter bisa mengatasi permasalahan pasca operasi.

Operasi tulang belakang bisa Anda lakukan dengan tepat asalkan memang terjadi keadaan yang serius. Oleh sebab itu, disarankan untuk selalu hidup sehat dan mengunjungi dokter apabila dibutuhkan dimana kondisi pada nyeri tulang belakang semakin parah.

Ada baiknya untuk mencatat setiap perubahan kondisi tubuh yang dirasakan sehingga mampu membuat penanganan yang akan didapatkan semakin baik. Bagaimana? Apakah Anda merasakan gejala yang serius? Jika iya, maka bisa mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik. 

Hal yang Perlu Diwaspadai Pasca Prosedur

Tiap jenis operasi tulang belakang dan kondisi Anda sendiri akan mempengaruhi jangka waktu pemulihan Anda, seperti Robotic Spine Surgery yang memiliki masa pemulihan yang cenderung lebih singkat. Anda juga harus tetap waspada dan segera berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala tertentu seperti:

  • Rasa sakit atau mati rasa tak kunjung hilang yang disertai dengan pembengkakan atau kemerahan.
  • Demam hingga 38,3°C atau lebih.
  • Munculnya cairan dari luka bekas operasi.
  • Mati rasa di area lengan atau tungkai dan kaki.
  • Nyeri dada atau sesak napas.
  • Kesulitan buang air kecil atau mengontrol pergerakan usus Anda.

Dengan demikian hal-hal yang perlu Anda ketahui seputar operasi tulang belakang. Jika Anda ingin tetap aktif setelah operasi, Anda dapat mengkonsultasikan hal tersebut dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi kegiatan yang tepat dengan kondisi Anda.

Indonesia memiliki kemampuan tenaga medis dan pengalaman perjalanan yang dapat menangani masalah kesehatan dengan kompeten. Selain itu, Anda juga dapat menghubungi IMTB untuk destinasi medis yang juga menawarkan pengalaman pariwisata yang menarik.

Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai medical assitance dan perawatan yang tepat untuk kebutuhan Anda, silakan hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Menu