Nyeri Dada (Angina Pektoris); Penyebab dan Cara Mengobati

Nyeri-Dada-Angina-Pektoris-Penyebab-dan-Cara-Mengobati

Jantung memiliki tugas penting untuk memompa darah, memenuhi kebutuhan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh khususnya paru-paru. Bagaimana kalau fungsi jantung tidak normal? Anda akan merasa nyeri dada seolah terdapat beban berat yang menimpa bagian dada selama beberapa waktu.

Kurangnya pasokan darah pada jantung bisa dipicu oleh emosi tidak stabil, makanan konsumsi, dan suhu ekstrem yang tidak menentu. Suplai darah terbatas pada bagian otot jantung terjadi akibat penyumbatan pembuluh arteri, sehingga penderita akan merasakan sesak dada dalam jangka waktu tertentu.

Bagaimana penyebab dan cara mengobati dada nyeri? Nyeri bagian dada bisa menyerang siapa saja dalam waktu tidak terduga. Beberapa orang sempat menganggapnya dengan penyakit radang paru-paru dan asam lambung naik, padahal konteks gangguan kesehatan kali ini bisa dikatakan cukup berbeda.

Baca Juga: Kenali Covid-19 Varian JN.1 dan Waspadai Gejalanya

Penyebab Terjadinya Nyeri Dada

Nyeri bagian dada paling sering disebabkan akibat penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner juga dipicu oleh beberapa faktor, sehingga lama kelamaan mengakibatkan dada terasa nyeri. Jika sudah kronis, maka seseorang akan merasakan sesak berkepanjangan bahkan meninggal dunia.

  • Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
  • Kebiasaan merokok setiap harinya
  • LDL (Kadar Kolesterol Jahat) dan Trigliserida relatif tinggi
  • Penyakit diabetes
  • Jarang melakukan olahraga atau kurang aktif bergerak
  • Memiliki riwayat jantung dalam silsilah keluarga
  • Mengalami obesitas
  • Rentang menyerang usia 45 tahun (laki-laki), kemudian wanita di atas 55 tahun

Dalam dunia medis, dada terasa nyeri dinamakan dengan “Angina Pectoris”. Angina pectoris dibagi menjadi beberapa jenis meliputi stable angina, unstable angina, dan prinzmetal’s angina. Setiap jenis angina pectoris disebabkan oleh faktor masing-masing, oleh sebab itu Anda perlu memahaminya.

1.  Stable Angina

Stable angina terjadi akibat kondisi jantung terlalu keras dari biasanya, sehingga penderita akan terasa nyeri dalam durasi waktu cukup singkat. Stable angina paling sering dialami kebanyakan orang, namun bisa dipulihkan dengan mengonsumsi obat-obatan secara rutin.

Stable angina bisa disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan, makan terlalu banyak, merokok, suhu dingin, dan pengelolaan stress kurang benar. Jika dibiarkan stable angina bisa menyebabkan seseorang kesulitan bernafas, sehingga penting melakukan konsultasi ke dokter.

Baca Juga: Aneurisma Otak; Penyebab, Gejala, Pengobatan

2.  Unstable Angina

Area jantung terasa nyeri bisa dinamakan dengan “Unstable Angina”. Banyak orang menyebut gangguan penyakit dengan angin duduk, sehingga polanya terjadi secara tiba-tiba. Dibandingkan dengan stable angina, unstable angina menyebabkan rasa nyeri lebih lama dan berakibat fatal.

Apa yang menyebabkan unstable angina? Biasanya penyakit terjadi akibat timbunan lemak pada bagian pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ke otot jantung. Unstable angina juga bisa disebabkan akibat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah masuk ke bagian jantung.

3.  Prinsmetal’s Angina

Nyeri dada sementara biasa dikenal dengan prinsmetal’s angina, dimana memang jarang dialami oleh seseorang. Dada terasa nyeri bisa tiba-tiba terjadi saat penderita sedang beristirahat, oleh sebab itu biasa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan dari dokter.

Prinsmetal’s angina bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok, kejang mendadak, stress emosional berkepanjangan, efek obat pengencang pembuluh darah, dan konsumsi obat ilegal. Maka dari itu, hindari mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di media sosial tanpa sertifikasi aman.

Cara Mengobati Gangguan Dada Terasa Nyeri

Dada terasa nyeri sebaiknya segera ditangani untuk mencegah penyakit kronis lainnya dapat menganggu kesehatan. Metode pengobatan dada sesak tentu berbeda-beda, bisa disesuaikan dengan kondisi medis yang dialami pasien. Kira-kira apa saja tindakan penyembuhannya?

1.  Mengonsumsi Obat-Obatan

Biasanya dokter akan menyarankan beberapa jenis obat-obatan aman untuk dikonsumsi pasien apabila dadanya terasa nyeri. Ada sejenis obat dada nyeri dalam bentuk obat pengencer darah seperti ticagrelor, clopidogrel, dan aspirin. Mengalami masalah pembuluh darah sempit?

Anda bisa mengonsumsi isosorbide dinitrate untuk melebarkan serta merelaksasi pembuluh darah. Beberapa jenis obat lainnya untuk memperlambat kinerja jantung, mengontrol penyakit kronis, dan obat antiangina bisa dikonsumsi secara rutin sesuai rekomendasi dari dokter berpengalaman.

Baca Juga: Mengenal Osteoarthritis Lutut, Jenis, Gejala & Penanganan

2.  Melaksanakan Prosedur Medis

Bagaimana cara mengatasi nyeri dada kanan? Anda bisa mengunjungi IMTB (Indonesia Medical Tourist Board) untuk melakukan layanan konsultasi kesehatan terpadu. Layanan berkualitas untuk menangani dada terasa nyeri bisa memasang ring jantung dan melakukan operasi bypass jantung.

Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, pemasangan ring jantung bertujuan untuk melebarkan arteri sempit dengan pasang kawat khusus ring tabung. Sedangkan operasi jantung dilakukan untuk ambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain, sehingga aliran darah ke jantung kembali lancar.

Sebenarnya gangguan nyeri bagian dada bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, olahraga teratur, memperbaiki pola makan, dan kelola stress. Jika memang nyeri bagian dada sering terjadi, segera konsultasikan kepada dokter berpengalaman.

Gangguan nyeri dada kronis tentunya bisa menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung yang mengancam jiwa. Segera konsultasikan masalah kesehatan ke layanan IMTB sebagai rumah sakit khusus jantung yang dikelola langsung oleh Bunda Group. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

Menu