Pemeriksaan untuk Penegasan Diagnosa Kanker
Kanker sejak dulu sudah menjadi salah satu gangguan kesehatan yang menakutkan sekaligus mematikan. Kanker dapat merusak berbagai bagian sel dalam tubuh. Sangat penting mengetahui diagnosa kanker sejak dini sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tidak semakin parah.
Pasalnya, gejala kanker yang dibiarkan tanpa pemeriksaan awal, akan menimbulkan gangguan kesehatan yang jauh lebih parah. Pemeriksaan kanker dalam dunia medis sendiri umumnya ada bermacam-macam tahapannya. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi adanya sel kanker.
Jika diagnosa kanker sudah ditetapkan, selanjutnya pengobatan harus dilakukan sesuai anjuran dokter. Pergerakan kanker secara umum cukup cepat, karenanya jika sudah timbul gejala ringan saja tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: 3 Metode Skrining Kanker Serviks Terbaik Saat Ini
Rangkaian Pemeriksaan Diagnosa Kanker
Ada beberapa gejala kanker yang sangat khas dan ada pula gejala yang kurang bisa dikenali dengan jelas. Untuk itulah semua pasien yang diduga ada gejala kanker harus melalui beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosanya.
Menurut dr. Budi Darma, Sp.PD terdapat beberapa gejala kanker yang harus segera diperiksakan sehingga dapat jadi acuan diagnosa untuk penyakit kanker.
Diantara gejala yang dimaksud adalah seperti ada benjolan pada bagian tubuh tertentu, punya luka yang tidak bisa sepenuhnya sembuh, pendarahan tidak normal, hingga gangguan pencernaan yang sifatnya konstan.
Berdasarkan American Cancer Society, secara garis besar ada tiga jenis pemeriksaan penegasan untuk diagnosa kanker. Apa saja jenis tes atau pemeriksaan tersebut? Berikut ini beberapa macamnya:
1. Imaging Test
Imaging test juga dikenal dengan istilah tes pencitraan. Dalam melakukan pemeriksaan jenis ini, dokter akan mengandalkan beberapa bantuan seperti gelombang suara, sinar X, magnet, dan partikel radioaktif.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui lokasi tepatnya tumor atau kanker. Dalam melakukan tahapan Imaging test, terdapat beberapa jenis lagi tes di dalamnya, yaitu:
a. Cancer CT Scan
Jenis tes ini akan memberikan hasil lokasi, bentuk, hingga ukuran dari sel kanker yang ada dalam tubuh. Untuk melakukan tes ini diperlukan sekitar 10 hingga 30 menit tanpa ada rasa sakit.
Saat melakukan tes ini, umumnya pasien akan diberi pewarna di bagian tubuh tertentu yang bisa memudahkan hasil baca tes.
b. Pemindaian Nuklir
Pemindaian atau nuclear scan merupakan metode tes dengan suntikan mengandung sedikit radioaktif yang biasa dikenal dengan sebutan tracer. Tes ini juga dilakukan dengan tujuan melihat positif atau negatifnya keberadaan kanker pada tubuh.
Tujuan cara diagnosa kanker metode nuclear scan ini punya beberapa jenis, yaitu bone scan, PET scan, tiroid scan, Multigated Acquisition, dan gallium scan. Hasil gambar pada pemeriksaan ini akan didasarkan pada kondisi kimiawi dalam tubuh.
Nuclear scan memanfaatkan bahan zat cair yang dinamakan radionuklida untuk melakukan pemeriksaan ini. Nantinya dokter dapat melihat area jaringan tubuh mana yang menyerap radionuklida lebih banyak.
Baca Juga: 3 Metode Skrining Kanker Prostat untuk Anda
Bagian yang dapat menyerap zat cair ini lebih banyak, maka dapat didiagnosa bahwa area tersebut terjangkit kanker.
c. USG
USG biasa disebut dengan ultrasound merupakan metode tes memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang melalui tubuh dan hasil yang tampak adalah gambar.
Dibandingkan dengan CT Scan, hasil USG memang kurang maksimal namun tes ini aman dan tidak ada efek samping yang membahayakan tubuh.
Dokter juga biasa menggunakan USG ini untuk memancarkan perbedaan antara kista dengan diagnosis kanker ovarium. Saat melakukan pemeriksaan ini, pasien akan diberi caranya yang dioles ke permukaan kulit. Setelah itu dokter akan gunakan transducer.
d. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Hasil tes MRI akan membantu memudahkan dokter memberikan keputusan pengobatan yang harus dijalani oleh pasien. Tes MRI memanfaatkan gelombang frekuensi radio serta energi magnet yang dapat menangkap gambar lokasi penyebaran kanker.
e. X-Rays
Metode rontgen atau X-Rays ini pada dasarnya hampir sama dengan MRI dan CT Scan. Hanya saja X-Rays ini biayanya lebih terjangkau dan prosesnya cepat serta mudah dilakukan.
X-Rays juga mengandalkan sinar X untuk membuat gambaran organ jadi terlihat lebih jelas, sehingga sel kanker yang mungkin ada pada organ tersebut dapat terlihat jelas.
2. Endoskopi
Penegasan pemeriksaan diagnosa kanker selanjutnya dilakukan dengan teknik endoskopi. Endoskopi sendiri merupakan salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung khusus ke dalam tubuh.
Metode ini dilakukan untuk melihat kondisi dalam tubuh dengan memanfaatkan tabung tersebut. Bila didasarkan pada fokus area tubuh yang diperiksa, endoskopi ini punya beberapa jenis, yaitu:
a. Bronkoskopi
Bronkoskopi dilakukan untuk menemukan titik penyumbatan saluran udara. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan alat bronkoskop dan laser berukuran kecil.
b. Kolonoskopi
Dilakukan untuk menemukan sebab terjadinya pendarahan rektum, bb menurun, hingga pola buang air yang berubah.
c. Laparoskopi
Teknik ini juga bermanfaat untuk menemukan sebab adanya nyeri pada pinggul serta pengambilan sampel pada tumor hingga bisa menjadi teknik dalam pengobatan kanker vagina dan ginjal yang masih stadium awal.
Biasanya metode pemeriksaan laparoskopi ini dilakukan pada penderita kanker serviks, kanker rahim dan kanker ovarium.
d. Sistoskopi
Teknis Sistoskopi dilakukan untuk menemukan adanya sel kanker kandung kemih dan uretra. Selain itu teknik ini juga bisa dilakukan untuk pengangkatan tumor kecil yang ada di area kandung kemih dan uretra.
3. Biopsi
Terakhir ada kerangka pemeriksaan biopsi yang dilakukan dengan cara mengambil sepotong jaringan dari dalam tubuh. Nantinya sepotong jaringan ini akan dijadikan sampel sel. Sampel sel yang didapatkan akan diuji dan dilihat hasilnya melalui uji laboratorium.
Hasil tes biopsi bisa dikatakan sangat akurat. Inilah mengapa hasil biopsi kerap dijadikan rujukan diagnosa kanker. Tes biopsi ini juga kerap dikenal dengan istilah pemeriksaan laboratorium. Perlu diketahui dalam rangkaian tes biopsi pun terdapat beberapa macam jenisnya, yaitu:
a. Surgical Biopsi
Surgical Biopsi atau biopsi bedah yang dilakukan untuk mengangkat sel abnormal pada area tertentu yang dianggap sebagai sel mencurigakan.
b. Biopsi Endoskopi
Merupakan jenis pemeriksaan yang dilakukan dengan tabung endoskopi yang dilengkapi lampu terang di bagian ujung. Alat endoskopi selain untuk melihat kondisi jaringan bermasalah juga digunakan untuk memotongnya.
c. Biopsi Sumsum Tulang
Biopsi sumsum tulang atau biasa dikenal dengan istilah Bone Marrow Biopsy. Pemeriksaan biopsi sumsum tulang akan dilakukan jika diduga ada penyebaran kanker ke bagian sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Deteksi Dini dengan Skrining Kanker Payudara
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan jarum suntik yang panjang ke bagian tulang pinggul sumsum tulang belakang.
d. Needle Biopsy
Hampir sama dengan teknik biopsi sumsum tulang, pada teknik pemeriksaan needle biopsy ini juga mengandalkan alat jarum suntik panjang.
Alat suntik ini akan digunakan untuk menarik bagian sel atau jaringan yang diduga punya kanker. Teknik pemeriksaan ini biasa dilakukan dokter melalui dugaan benjolan pada kulit.
Selain menggunakan jarum, pemeriksaan needle biopsi juga bisa menggunakan alternatif alat vakum khusus.
Untuk melakukan pemeriksaan diagnosa kanker, Anda bisa mengandalkan IMTB (Indonesian Medical Tourism Board) yang menyediakan berbagai layanan kesehatan secara lengkap. Mulai dari konsultasi kesehatan hingga layanan pemeriksaan untuk diagnosa penyakit. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!