Simak Kegunaan USG Fetomaternal untuk Masa Kehamilan yang Lebih Sehat

USG Fetomaternal IMTB

Melakukan pemeriksaan ultrasonografi medis (USG) pada masa kehamilan merupakan hal yang penting dilakukan oleh para ibu hamil. Secara umum, terdapat beberapa jenis USG yang bisa dilakukan oleh calon ibu, diantaranya adalah USG 2D, USG 3D, USG 4D, dan USG Fetomaternal.

USG Fetomaternal adalah sebuah pemeriksaan non-invasif dengan tujuan memantau kesehatan dan pertumbuhan janin. Pemeriksaan ini meliputi beberapa prosedur spesifik, termasuk masalah pembentukan organ, kelainan genetik kelahiran prematur, Program Kehamilan yang Cepat dan Tepat, hingga risiko keguguran.

Penjelasan USG Fetomaternal

USG fetomaternal merupakan salah satu jenis pemeriksaan ultrasonografi yang dilakukan oleh dokter subspesialis fetomaternal. Berbeda dengan dokter kandungan pada umumnya, dokter fetomaternal fokus pada mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan yang dialami janin maupun ibu hamil.

Ibu hamil akan dianjurkan menjalani pemeriksaan fetomaternal ketika menunjukkan kondisi medis tertentu pada masa kehamilan. Pada praktiknya, dokter fetomaternal telah dibekali keterampilan lanjutan untuk dapat menggunakan berbagai macam jenis USG, meliputi:

  • USG 3D
  • USG 4D
  • Ekokardiografi janin
  • USG Doppler

Teknologi USG yang digunakan mampu menampilkan gambar janin secara lebih dan mendetail dibandingkan USG 2D. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari fetomaternal adalah mendeteksi, mendiagnosis, dan menangani komplikasi yang berpotensi mengancam keselamatan ibu dan janin.

USG Fetomaternal vs USG Biasa

USG biasa menggunakan teknologi 2D, sedangkan fetomaternal memanfaatkan teknologi 3D atau 4D. Selain itu, USG biasa dapat dilakukan oleh semua dokter kandungan, sementara fetomaternal hanya dilakukan oleh dokter subspesialis yang berpengalaman pada bidangnya.

Tidak seperti USG biasa, USG fetomaternal dilakukan secara menyeluruh dan detail, sehingga membutuhkan waktu relatif lebih lama. USG 3D mampu menghasilkan gambar janin tiga dimensi namun tidak bergerak, sedangkan USG 4D menampilkan gerakan janin saat itu juga.

Hasil USG fetomaternal juga bukan berupa gambar hitam dan putih sebagaimana USG biasa.  Dengan ultrasonografi 3D maupun 4D, maka dokter fetomaternal bisa melihat jelas bentuk telinga, hidung, mulut, dan mata janin, sehingga kelainan pada janin dapat dideteksi sejak awal kehamilan.

Dalam beberapa kasus, prosedur fetomaternal juga melibatkan pemeriksaan ekokardiografi janin dan Doppler. Teknologi ekokardiografi janin memungkinkan dokter melihat organ jantung jabang bayi secara lebih rinci. Jadi, gejala risiko cacat jantung bawaan pada janin bisa terdeteksi sejak dini. Tujuan dari USG Doppler adalah memberikan informasi lebih detail tentang aliran darah pada organ tubuh janin, termasuk jantung dan otak.

Tugas Dokter Subspesialis Fetomaternal

Dokter subspesialis memiliki beberapa tugas spesifik berkaitan dengan keadaan yang dialami calon ibu sebelum, selama, atau setelah kehamilan. Berikut adalah tugas-tugas berikut:

  • Melakukan prosedur pemeriksaan untuk mengetahui keadaan janin yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungan.
  • Mendiagnosis dan menangani jika jabang bayi mengalami gangguan medis, seperti cacat lahir atau memiliki penyakit bawaan.
  • Membantu calon ibu dalam mengelola dan menjaga kondisi kesehatan untuk meminimalisir hal-hal tidak diinginkan. Misalnya, jika memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes.
  • Memeriksa kemungkinan kelainan genetik (keturunan) atau cacat lahir pada jabang bayi dengan melakukan beberapa tes, meliputi amniosentesis, mengambil sampel vilus korion dan tali pusat.
  • Mengawasi proses persalinan sesuai dengan permintaan dari dokter kandungan Anda.
  • Memantau tahap pemulihan dan gangguan kesehatan yang mungkin dialami pasca melahirkan, seperti tekanan darah tinggi, infeksi postpartum, atau pendarahan postpartum.

Prosedur Fetomaternal

Sama seperti prosedur USG biasa, fetomaternal juga dilakukan melalui perut. Tahapan USG fetomaternal yang akan dilalui ibu hamil adalah sebagai berikut:

  • Berbaring pada tempat tidur khusus sesuai arahan dokter.
  • Dokter akan mengoles gel pada kulit perut sambil menggerakkan perangkat genggam USG (transduser).
  • Alat akan mengirim gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang memantul di jaringan dalam rahim, tidak terkecuali janin.
  • Pantulan gelombang suara diterima sonographer dan kemudian diubah dalam bentuk gambar yang ditampilkan di layar monitor.

Kelebihan USG Fetomaternal

USG fetomaternal penting dilakukan oleh ibu hamil yang mengalami kehamilan dengan risiko tinggi. Akan tetapi, untuk memastikan kesehatan calon ibu dan jabang bayi, maka ibu hamil tetap direkomendasikan untuk mengambil langkah ini untuk memperoleh hasil lebih akurat.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah kelebihan USG fetomaternal:

  • Memantau Kehamilan

USG fetomaternal akan membantu pihak dokter untuk mengetahui kondisi kehamilan secara lebih terperinci. Hal ini memungkinkan komplikasi kehamilan bisa didiagnosis sejak awal.

  • Mendeteksi Kondisi Kesehatan Janin

USG yang dilakukan dokter subspesialis fetomaternal juga mampu mendeteksi adanya kelainan pada kandungan.

  • Mengambil Langkah Antisipasi

USG fetomaternal dapat menjadi pertimbangan bagi dokter dalam menentukan langkah antisipasi medis yang akan diambil. Tindakan antisipasi yang umumnya dilakukan meliputi kasus kelahiran prematur janin juga cara menjaga janin selama masa kehamilan, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan calon ibu.

Kapan Anda Membutuhkan USG Fetomaternal?

USG fetomaternal tidak dianjurkan bagi semua ibu hamil. Pada kehamilan normal, maka Anda cukup mengambil prosedur USG biasa dengan dokter kandungan.

Umumnya, dokter akan merujuk ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ke dokter subspesialis fetomaternal apabila mendapati gangguan yang berisiko membahayakan calon ibu dan janin.

Ibu hamil disarankan untuk menjalani USG fetomaternal jika memiliki satu atau beberapa keadaan berikut ini:

  • Dugaan janin mengalami kelainan dan berisiko lahir cacat atau komplikasi lain.
  • Mempunyai riwayat anak atau keluarga cacat lahir.
  • Hamil pada usia di atas 35 tahun.
  • Mempunyai riwayat keturunan atau keluarga dengan kelainan genetik.
  • Didiagnosis mengalami kehamilan kembar (dua, tiga, atau lebih).
  • Memiliki riwayat komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, kelahiran prematur, keguguran, atau stillbirth (bayi lahir dalam kondisi telah meninggal).
  • Mengalami kondisi gangguan medis serius ketika hamil, seperti hipertensi, diabetes, penyakit hati dan ginjal, penyakit jantung, hingga gangguan autoimun.
  • Berat badan ibu hamil tidak ideal.
  • Janin tidak aktif.
  • Ukuran janin terlalu kecil.
  • Ibu hamil adalah perokok aktif.

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Secara umum, tidak ada persiapan khusus bagi ibu hamil untuk menjalani fetomaternal. Hanya saja, di awal kehamilan Anda akan disarankan untuk mengisi kandung kemih sampai penuh dengan cara mengkonsumsi banyak cairan, terutama sebelum melakukan pemeriksaan USG fetomaternal.

Tujuannya adalah supaya memperoleh gambaran lebih jelas mengenai organ reproduksi calon ibu dan juga janin. Oleh karena itu, 1 jam sebelum USG, usahakan minum 2-3 gelas air putih.

Selain itu, hindari buang air kecil saat akan menjalani pemeriksaan. Jadi, kandung kemih tetap dalam keadaan penuh saat diperiksa. Biasanya, Anda juga akan dianjurkan mengenakan pakaian dua potong (atasan dan bawahan), supaya dokter lebih mudah memeriksa perut tanpa perlu Anda membuka pakaian.

Apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan masalah pada jabang bayi, dokter akan memberikan beberapa opsi untuk mengatasinya, seperti tes diagnostik untuk memastikan kondisi bayi dalam kandungan. Untuk skenario lain, dokter mungkin juga akan menyarankan program IVF.

Jika sedang berada di masa awal kehamilan, sebaiknya pertimbangkan melakukan USG fetomaternal untuk memastikan kesehatan janin dan calon ibu. Indonesia memiliki kemampuan tenaga medis dan pengalaman perjalanan yang dapat menangani masalah kesehatan dengan kompeten. Selain itu, Anda juga dapat menghubungi IMTB untuk destinasi medis yang juga menawarkan pengalaman pariwisata yang menarik. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai perawatan yang tepat untuk kebutuhan Anda, silakan hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Menu