Apa Saja Skrining Kanker Berdasarkan Jenisnya?
Kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya. skrining kanker sejak dini sangat penting untuk dilakukan karena seringkali gejalanya tidak terlihat pada stadium awal. Tujuannya agar penyakit kanker tersebut bisa segera diantisipasi sejak dini.
Jika ditangani dengan baik sejak awal, peluang sembuh bagi pasien jadi semakin besar. Karenanya proses skrining ini sendiri tidak selalu berkaitan dengan pengobatan, tapi juga usaha untuk mengantisipasi keberadaan penyakit kanker sebelum berkembang.
Karena jenis kanker itu sendiri sangat beragam, maka proses skrining yang dilakukan oleh para ahli juga cukup beragam. Sebagai bentuk antisipasi, pengecekan kanker harus dilakukan secara berkala sebagai bentuk antisipasi. Lantas apa saja jenis pengecekan kanker tersebut?
Baca Juga: Jenis-Jenis Terapi Pengobatan Kanker dan Efek Sampingnya
Skrining Kanker Payudara
Jenis skrining pertama yang banyak dilakukan oleh orang-orang adalah kanker payudara. Kanker payudara adalah sebuah kondisi dimana sel kanker muncul di dalam jaringan payudara. Kanker payudara sendiri umumnya terjadi pada wanita.
Sel kanker biasanya tumbuh di sekitar kelenjar getah bening payudara dan saluran susu. Ada beberapa bentuk pengecekan kanker payudara yang bisa dipilih oleh pasien. Bentuk skrining yang bisa dilakukan tersebut adalah:
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
SADARI adalah bentuk pemeriksaan secara mandiri dengan meraba payudara secara manual. Tujuannya untuk mendeteksi kemunculan benjolan atau perubahan pada kulit dan puting payudara. Metode ini seharusnya dilakukan setidaknya satu bulan sekali.
2. Mammografi atau Mammogram
Jenis skrining untuk kanker payudara lainnya adalah Mammografi. Metode ini menganalisa penampakan jaringan pada payudara. Jika terjadi kelainan, maka pemeriksaan lain seperti USG, MRI hingga biopsi dilakukan sebagai penunjang data.
3. Tumor marker kanker payudara
Selanjutnya adalah juga pengecekan kanker bernama pemeriksaan tumor marker. Ini merupakan salah satu metode paling efektif untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Skrining ini juga berfungsi untuk mendeteksi potensi kambuh dan efektivitas terapi kanker pada pasien.
Skrining Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks
Jenis skrining penyakit kanker selanjutnya biasa diterapkan untuk kanker leher rahim atau kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada organ penghubung rahim dan vagina. Seringkali juga disebut leher rahim.
Pada stadium awal, kanker serviks ini seringkali tidak beresiko. Untungnya ada beberapa bentuk skrining yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah:
1. Pap Smear
Pap smear adalah bentuk skrining yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan sel abnormal pada organ serviks. Sel abnormal ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berubah menjadi sel kanker. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan mengambil sampel sel di leher rahim sebelum dianalisis di lab.
2. Tes HPV
Bentuk skrining lainnya adalah HPV. Tes satu ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan Human papiloma virus yang bisa memicu terjadinya perubahan pada sel. Bahkan sering tersebut bisa mendeteksi keberadaan sel abnormal sebelum terbentuk.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Gejala dan Penyebab Sinusitis
Skrining Kanker Usus Besar
Bentuk screening kanker lainnya juga bisa diterapkan pada usus besar. Di dunia medis Penyakit ini juga dikenal dengan nama kanker colorectal.
Kemunculan kanker ini berasal dari gumpalan jaringan berbentuk benjolan atau polip usus. Ada beberapa bentuk skrining yang bisa dilakukan untuk mendeteksinya.
1. Pemeriksaan tinja
Bentuk screening yang pertama adalah pemeriksaan tinja. Para ahli akan mengambil sampel tinja dari pakaian untuk dianalisis di lab. Analisa ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri, virus, parasit atau perubahan DNA pada tinja.
2. Tes sigmoidoskopi
Tes Sigmoidoskopi merupakan jenis skrining penyakit kanker yang menggunakan sebuah tabung pendek fleksibel dan ringan. Tabung tersebut Nantinya dimasukkan ke dalam rektum hingga usus besar.
Kekurangan dari cleaning satu ini adalah tidak bisa mendeteksi sel kanker yang berada pada posisi lebih tinggi dari usus besar.
Skrining Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang banyak terjadi. Sebagaimana namanya kanker ini muncul pada bagian prostat atau kelenjar kecil pengangkut sperma pada tubuh laki-laki. Ada beberapa bentuk skrining yang bisa dilakukan untuk mendeteksinya
1. Pemeriksaan anus atau digital rectal exam (DRE)
Skrining yang pertama dilakukan dengan pemeriksaan ukuran prostat dengan jari. Tujuannya untuk menganalisa apakah ada benjolan atau kelainan lain di sekitar organ tersebut. namun metode ini kurang efektif jika diterapkan pada penderita stadium awal.
2. Tes Prostate Specific Antigen (PSA)
Jenis skrining lainnya adalah PSA atau Prostate Specific Antigen. DIbandingkan dengan cara pertama, metode kedua ini memiliki hal yang jauh lebih akurat dan mengukur nilai PSA yang diproduksi jaringan kanker prostat dengan detail.
Skrining Kanker Paru-Paru
Jenis skrining kanker lain juga bisa dilakukan terhadap penderita kanker paru-paru. Sama seperti beberapa jenis kanker lainnya, kanker paru juga tidak memperlihatkan gejala pada stadium awalnya. Ada beberapa bentuk skrining yang bisa dilakukan untuk mendeteksinya. Diantaranya adalah:
Baca Juga: 3 Jenis Operasi Sinusitis dan Resikonya
- Melakukan CT Scan pada organ paru-paru
- Melakukan rontgen pada bagian dada
- Biopsi pada jaringan paru
- Pemeriksaan dahak
- Melakukan Endoskopi atau Bronkoskopi pada paru-paru
Pemeriksaan kanker paru ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang sudah menginjak usia 55 hingga 74 tahun. Atau mereka yang memiliki usia lebih muda namun pernah aktif merokok. Bisa juga diterapkan pada mereka yang bekerja di industri kimia seperti bensin dan asbestos.
Skrining Kanker Hati
Jenis kanker lain yang sering terjadi adalah kanker hati. Kanker hati sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni kanker hati primer dan sekunder. Status primer diberikan kepada kanker muncul tepat di organ hati.
Sedangkan sekunder disematkan pada sel kanker yang muncul di dekat organ hati dan berpotensi menyebar. Berikut ini beberapa metode skrining yang bisa dilakukan.
1. Pemeriksaan laboratorium
Bentuk skrining yang pertama adalah melakukan pemeriksaan di laboratorium untuk mendeteksi fungsi hati dan ginjal. Skrining ini juga bertujuan untuk mendeteksi tingkat alfa protein atau AFP pada tubuh penderita.
2. Tes pencitraan
Skrining untuk kanker hati juga bisa dilakukan melalui tes pencitraan seperti CT Scan, USG, Angiografi, pemindaian tulang hingga tes MRI. Tentunya pengujian harus dilakukan sesuai dengan pantauan dokter ahli.
Skrining Kanker Darah
Leukemia atau kanker darah adalah jenis kanker secara khusus menyerang sel darah. jenis sel darah yang biasa diserang adalah sel darah putih dan limfosit. Untuk melakukan skrining ini, bisa dilakukan beberapa cara di bawah ini:
Baca Juga: Gejala Usus Buntu: Demam dan Sakit Perut Kanan?
- Pengecekan darah lengkap
- Melakukan Aspirasi pada sumsum tulang
- Pengecekan radiologi seperti Rontgen, PET Scan dan CT scan
- Pungsi lumbal terhadap mereka yang mengalami gangguan genetik, atau memiliki keluarga dengan riwayat penyakit leukemia.
Semua tes skrining yang dijelaskan di atas tidak memiliki akurasi yang tinggi. Untuk melakukan diagnosa secara pasti, pengecekan yang paling direkomendasikan adalah biopsi. Pengambilan sampel akan memudahkan dokter untuk membedakan sel sehat dan sel kanker.
Jika Anda merasa memiliki keluhan yang berkaitan dengan beberapa jenis kanker di atas, jangan ragu untuk segera mengkonsultasikannya denga dokter ahli. Tujuannya agar tim medis bisa melakukan antisipasi sejak dini.
Untuk mendapatkan layanan skrining kanker terbaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan IMTB. Kami memiliki jaringan instansi kesehatan dan mampu memberikan rekomendasi pengecekan kanker terbaik untuk Anda. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!