Stapled Hemorrhoidopexy, Metode Stapler untuk Wasir 

Stapled-hemorrhoidopexy-Metode-Stepler-untuk-wasir

Wasir menjadi penyakit yang disebabkan karena pembengkakan yang terjadi pada dubur atau anus. Saat gejala sudah mengganggu, stapled hemorrhoidopexy harus segera dilakukan. Metode stapler untuk wasir ini memiliki resiko rendah jika dibandingkan dengan operasi terbuka.

Stapled hemorrhoidopexy atau stapling menjadi pilihan operasi wasir alternatif selain hemoroidektomi. Prosedur ini dilakukan menggunakan sebuah alat stapler khusus yang dipasang ke dalam anus untuk menghentikan aliran darah menuju wasir.

Komplikasi ataupun rasa sakit yang diakibatkan setelah menjalani prosedur ini terbilang minim. Selain itu, pasien hanya membutuhkan rawat inap selama 1 atau 2 malam saja sehingga sangat singkat.  

Jika Anda mengalami hal tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dan terhubung dengan tim medis kami.

Mengenal Metode Stapler untuk Wasir

Dr. Barlian Sutedja, Sp. B mengungkapkan bahwa staple hemorrhoidopexy sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi baru diperkenalkan di Indonesia. Pasien yang menjalani operasi ini akan membuat rasa sakit pasca operasi menjadi minim.

Hal ini terjadi karena memiliki perbedaan yang cukup jauh dibandingkan operasi konvensional. Operasi konvensional sendiri umumnya memotong anus bagian bawah yang memiliki banyak saraf dan cukup sensitif.

Sementara itu, stapled hemorrhoidopexy akan memotong bagian atas wasir dengan jumlah saraf lebih sedikit. Metode stapler untuk wasir dilakukan dengan pembiusan secara total yang berlangsung sekitar 6 jam.

Baca Juga: 6 Operasi Wasir Berdasarkan Tingkatan Kondisinya

Dokter spesialis akan menggunakan sebuah alat stapler yang berguna untuk mengangkat jaringan wasir yang prolaps. Jika sudah berhasil diangkat, alat tersebut akan menjahit sisa jaringan yang ada di dinding anus. Tahapannya seperti memasukkan sebuah pipa berukuran pendek ke dalam anus.

Benang jahitan akan dipasang pada pipa tersebut dan dijahit secara melingkar pada bagian pangkal anus. Alat stapler yang sudah disiapkan akan dimasukkan ke dalam pipa pendek tersebut. Jika sudah maka bagian prolaps di pangkal anus akan dipotong melingkar hingga 0,5 cm.

Risiko yang Ditimbulkan

Stapled hemorrhoidopexy ini digunakan secara khusus untuk penyembuhan wasir bagian dalam. Namun jika ada tonjolan yang ada di luar anus maka harus dilakukan pemotongan dengan bedah konvensional.

Metode stapler untuk wasir umumnya membutuhkan waktu bedah selama kurang lebih 1 jam. Sensasi yang akan dirasakan oleh pasien yaitu tekanan pada rektum seperti ketika menahan BAB.

Selain itu, masih ada banyak sekali risiko atau efek samping dari prosedur stapler lainnya, yaitu:

  • Reaksi terhadap obat bius
  • Pendarahan ketika Buang Air Besar (BAB)
  • Penyempitan lubang anus karena robeknya jaringan yang ada di pangkal anus
  • Fistula atau benjolan yang berisi nanah
  • Terbentuknya sebuah lubang dalam rektum atau perforasi rektum

Apakah Bisa Sembuh 100%?

Wasir menjadi salah satu penyakit yang dapat menyerang segala macam usia, terutama 40 tahun ke atas. Penyebab utamanya karena gaya hidup yang buruk seperti kurang serat, duduk terlalu lama, jarang olahraga, mengejan ketika BAB, dan lainnya.

Penyakit ini terjadi karena pembengkakan pembuluh darah yang ada di usus bagian akhir atau rektum. Biasanya ditandai dengan kemunculan berbagai gejala yang membuat seseorang merasa tidak nyaman dan gatal pada anus.

Baca Juga: Jangan Lalai! 7 Gejala Batu Empedu

Jika sudah menjalani operasi dan berhasil, pasien hanya perlu rawat inap sekitar 1 sampai 2 hari. Hal ini karena rasa sakit yang ditimbulkan ringan dan pasien bisa beraktivitas secara langsung.

Pasien disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat seperti berolahraga, minum air putih, dan konsumsi banyak serat. Meskipun sudah dioperasi, tetapi jika pasien tidak menjaga pola hidupnya maka suatu saat bisa kambuh lagi.

Pemulihan Pasca Hemorrhoidopexy

Pasien yang menjalani metode stapler untuk wasir memang tidak akan merasakan sakit yang cukup serius. Namun pasien harus tetap melakukan rawat inap di rumah sakit sampai kondisi benar-benar pulih sebelum beraktivitas.

Untuk mempercepat proses pemulihan pasca operasi biasanya dilakukan dengan:

1. Minum Obat Sesuai Resep Dokter

Dokter biasanya akan memberikan obat yang bisa menghilangkan rasa sakit. Obat tersebut seperti aspirin, ibuprofen, acetaminophen, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, dokter mungkin akan memberikan saran untuk mengkonsumsi obat pelunak feses atau obat pencahar. Bahkan bisa perlu bisa mengonsumsi keduanya yang dapat mencegah BAB keras.

2. Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat

Wasir memang disebabkan karena pola hidup buruk seperti kurangnya asupan serat dalam tubuh. Maka dari itu, Anda harus mengonsumsi makanan tinggi serat yang lebih banyak agar bisa melunakkan feses.

Makanan tinggi serat bisa berasal dari buah-buahan seperti alpukat, apel, pir, pisang, ubi jalar dan lainnya. Selain itu, makanan berserat juga bisa mencegah terjadinya sembelit.

Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Batu Empedu yang Sering Dikonsumsi

3. Minum Air Putih yang Cukup

Minum air putih dalam jumlah cukup bisa mempercepat proses pemulihan pasca operasi wasir atau ambeien. Anda bisa minum air putih sekitar 8 sampai 10 gelas dalam setiap harinya.

Metode stapler untuk wasir banyak dipilih oleh sebagian besar pasien karena dinilai menguntungkan ketimbang bedah konvensional. Seperti misalnya rasa sakit yang minim, penyembuhan cepat, dan minim komplikasi. Namun upayakan untuk menjalani gaya hidup sehat supaya wasir tidak kambuh lagi.

Yuk! Terhubung dengan dokter kami.

Menu