Apa itu Tumor Tulang Belakang? Penyebab, Ciri, Pengobatan

Tumor Tulang Belakang

Berbagai macam penyakit bisa saja menyerang karena pola hidup yang tidak sehat, misalnya saja tumor tulang belakang

Baik tumor jinak maupun ganas, keduanya pasti akan mengganggu kehidupan pasien, apalagi jika itu tumor ganas. 

Pasalnya, tumor ganas sudah pasti berbahaya dan dapat mengakibatkan hal-hal yang fatal.

Sementara itu, tumor jinak cenderung tidak berbahaya dan pertumbuhannya pun lebih lambat dibandingkan tumor ganas. 

Namun, apabila dibiarkan begitu saja tumor jinak bisa berubah menjadi ganas dan tentunya akan membahayakan hidup pasien. 

Maka dari itu, apabila sudah merasa bahwa di tubuh Anda tumbuh tumor, segera obati agar tidak menyebar. Nah, untuk itu Anda perlu mengenali penyebab dan informasi lainnya. 

Apa itu Tumor Tulang Belakang?

Jenis tumor satu ini adalah benjolan yang tumbuh di bagian tulang belakang dan terbentuk karena adanya sel tulang yang tumbuh tanpa terkendali. Namun umumnya tumor jenis ini memiliki sifat yang tidak ganas sehingga tidak membahayakan. 

Tumor yang berada di bagian tulang belakang tidak memiliki potensi untuk menyebar di area tubuh lainnya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dalam pertumbuhannya tumor akan menyebabkan kerusakan, misalnya kerusakan tulang. 

Jika membahayakan, tentu saja hal tersebut tidak boleh disepelekan sehingga Anda perlu melakukan pengobatan secepatnya sebelum terlambat. 

Baca juga: Laparoskopi untuk Kista, Tumor, dan Kanker: Ketahui Selengkapnya

Apa yang Menyebabkan Tumor Tulang Belakang?

Penyebab hadirnya atau tumbuhnya tumor jenis ini hingga kini belum bisa dipastikan, namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko pasien atau Anda mengidap tumor. Apa saja? Berikut ini daftarnya:

  1. Faktor keturunan. 
  2. Terkena paparan radiasi.
  3. Terkena paparan zat karsinogenik. 
  4. Mengidap autoimun, misalnya multiple sclerosis.
  5. Kelainan genetik, misalnya hippel lindau. 

Tidak hanya itu saja, biasanya kehadiran tumor tidak hanya datang dari faktor-faktor yang disebutkan di atas, melainkan bisa saja dikarenakan adanya perpindahan sel tumor yang gampang menyebar dari titik tertentu ke titik lainnya. 

Biasanya, tumor yang dapat menyebar terjadi pada pasien yang menderita kanker stadium 4, misalnya saja seperti kanker payudara, kemudian kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya. 

Ciri-Ciri Tumor Tulang Belakang(Gejala)

  • Terdapat benjolan pada bagian belakang tubuh, yakni punggung atau juga bisa di sekitar tulang belakang. 
  • Fungsi usus atau kandung kemih tidak lagi bisa digunakan sebagaimana mestinya alias hilang. 
  • Nyeri punggung yang sangat menyakitkan kemudian bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya. 
  • Kesemutan dan mati rasa khususnya pada bagian punggung tempat tumor bersarang. 
  • Nyeri dan kaku di bagian leher. 
  • Mengalami gangguan buang air kecil maupun besar yang sangat mengganggu. 
  • Kelumpuhan anggota gerak tubuh, misalnya lengan dan juga tungkai. 
  • Terjadi perubahan pada bagian tulang belakang yang mana disebut dengan istilah scoliosis. 

Biasanya, hadirnya rasa nyeri akibat adanya tumor di tulang belakang akan semakin parah ketika Anda atau pasien berbaring dan batuk. Sedangkan apabila menyerang pria, maka tumor tersebut bisa mengakibatkan permasalahan pada disfungsi ereksi. 

Baca juga: Wajib Tahu! Jenis Prosedur untuk Operasi Tumor Otak

Kapan Perlu ke Rumah Sakit?

Secepat mungkin ketika Anda menyadari munculnya sel tumor di bagian tulang belakang atau merasakan ciri-cirinya, silahkan datang ke rumah sakit untuk melakukan sejumlah pemeriksaan yang dibutuhkan. 

Semakin cepat Anda dilakukan penanganan, maka semakin cepat pula Anda bisa mengobati tumor tulang belakang tersebut. 

Bagaimana Pengobatan Tumor Tulang Belakang? 

  • Kemoterapi

Metode pengobatan yang bisa dilakukan ketika sudah mengidap tumor adalah kemoterapi. Ini merupakan metode pengobatan standar yang seringkali digunakan oleh dokter untuk menangani pasien tumor.

Namun perlu Anda ketahui bahwa kemoterapi cukup sering mengakibatkan efek samping tidak mengenakkan bagi pasien yang menjalaninya, misalnya saja seperti kelelahan, muntah dan timbulnya rasa nyeri bahkan juga kerontokan pada rambut. 

  • Operasi

Prosedur operasi merupakan hal yang biasa dilakukan untuk mengangkat sel tumor yang sudah tumbuh di tulang belakang. Namun meskipun sudah dioperasi, tidak menutup kemungkinan bahwa sisa sel tumor sudah hilang sepenuhnya. 

Terkadang sisa sel tumor masih tertinggal, sehingga biasanya prosedur ini akan dikombinasikan dengan metode lain untuk membuat sel benar-benar hilang. 

  • Terapi Radiasi

Metode terapi radiasi adalah salah satu mode yang dilakukan untuk mengatasi masalahan tumor pada tulang belakang yang mana kasusnya tidak bisa dioperasi. Misalnya saja pada kasus untuk menghilangkan sisa sel tumor sesudah proses operasi. 

  • Fisioterapi

Selain metode kemoterapi, metode fisioterapi juga biasanya diberikan kepada para penderita tumor. Namun metode ini hanya diberikan pada pasien yang sudah mulai pulih dari operasi dan sudah menyelesaikan pengobatan seperti kemoterapi dan terapi radiasi. 

Terkadang penderita tumor pada tulang belakang sudah tidak bisa berpikir jernih ketika tahu tentang penyakitnya, sehingga tidak bisa berpikir untuk segera berobat. Hal tersebut tentu sangat mengkhawatirkan, namun tenang saja ada layanan medical assistance dari IMTB

Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) merupakan agensi medis yang berkomitmen untuk mewujudkan pengalaman perawatan medis yang mudah dan cepat untuk pasien, termasuk operasi tulang belakang.

Medical Assistance merupakan layanan yang tidak memungut biaya dari pasien. Medical Assistant kami akan memberikan rekomendasi rumah sakit yang sesuai dengan kondisi pasien dan anggaran yang disiapkan.

Selain itu, kami juga akan membantu seluruh proses administrasi di rumah sakit, memastikan Anda tidak perlu antri, bahkan hingga mengurus asuransi Anda.

Dapatkan layanan rumah sakit VIP tanpa biaya tambahan!

Segera hubungi Medical Assistant IMTB.

 

Sumber referensi: 

American Association of Neurological Surgeon, diakses pada April 2024, Spinal Tumors

Menu